Ekonomi

Jamu RI Tembus Mancanegara, Omzet Rp20 Juta Perbulan

Wanderviews.com – Salah satu UMKM jika Jawa Tengah yang mana memproduksi jamu telah memasarkan produknya hingga mancanegara.

UMKM yang disebutkan adalah Akar Jawi yang digunakan mendapat pembinaan dan juga pendampingan Rumah BUMN (RB) yang tersebut dikelola PT Semen Gresik anak perniagaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) di dalam Rembang, Jawa Tengah.

Pemilik adalah Ummi Salamah, warga Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, yang digunakan merintis bisnis Akar Jawi pada 2011 dengan menyebabkan masker wajah untuk mengatasi jerawat pada mukanya. Berbekal ilmu dan juga pengalaman meracik unsur alami pada waktu masih kuliah Jurusan Farmasi Jamu dalam salah satu perguruan tinggi negeri di dalam Yogyakarta, Ummi Salamah mencoba meracik masker untuk perawatan wajahnya.

“Pertama-tama saya buat untuk keperluan sendiri. Tapi ternyata teman kemudian tetangga banyak yang dimaksud minat. Dari situ saya mulai buat lebih banyak berbagai untuk dijual. Bahkan sampai masuk supermarket dalam Yogyakarta. Pada 2013 sebab terkendala izin, masker wajah produksi kami bukan boleh dipasarkan dalam toko besar. Akhirnya, saya berinovasi menghasilkan minuman berbahan rempah tradisional dengan modal Rp200 ribu pada waktu itu,” kata Ummi Salamah diambil Mulai Pekan (15/1/2024).

Ummi Salamah mengungkapkan bahwa resep minuman rempah diperoleh dari ibu mertua yang berprofesi sebagai penjual jamu, kemudian disesuaikan dengan selera “lidah” penduduk Rembang. Pada awalnya, Ummi Salamah menjalankan usaha Akar Jawi untuk mengisi waktu luang. Sampai pada 2020, ia mendapat informasi tentang RB Rembang serta memutuskan untuk bergabung.

“Awalnya saya titip item untuk dijual pada RB Rembang, syukurlah hasil penjualannya memuaskan. Saya juga dapat pendampingan pemasaran, pembukuan, memproduksi database pelanggan, sampai diajak ke pameran-pameran yang menambah pengalaman kemudian menghasilkan item saya dikenal luas. Bahkan produk-produk minuman rempah Akar Jawi yang dimaksud diikutsertakan di pameran Tong Tong Fair di tempat Belanda pada 2022 lalu habis terjual,” ujar Ummi Salamah.

Keseriusan pada mengembangkan bidang usaha membuahkan hasil. Saat ini, Akar Jawi sudah jarak jauh berkembang. Dibantu oleh 3 karyawan pada proses produksi kemudian pemasaran dalam rumah produksi “Omah Jamu Iqtaja”, Akar Jawi sudah pernah memproduksi beragam varian minuman rempah, meliputi kunyit asem, jahe merah, kunyit, kunyit putih, temu lawak, jahe sereh, serta wejeh (jamu pelancar ASI).

Kegiatan pemasaran kemudian jualan yang digunakan diadakan secara masif, baik offline maupun online dengan
memanfaatkan platform digital media sosial kemudian marketplace, memproduksi Akar Jawi sukses memperluas lingkungan ekonomi serta menjaring pelanggan dari luar Rembang, seperti Boyolali, Yogyakarta, Magelang, Purwakarta dan juga Kalimantan. Bahkan, ada pembeli untuk dijual kembali (reseller) ke Malaysia.

Menurut Ummi Salamah, minuman rempah Akar Jawi berbagai digemari lantaran dibuat dengan unsur alami terbaik yang mana didapat dengan segera dari petani di area Pamotan, Banyuurip, Sulang lalu Pancur dan juga diolah dengan proses kristalisasi yang menciptakan minuman rempah tanpa endapan, tanpa unsur pengawet atau tambahan lainya, sehingga enak, segar serta menyehatkan.

Usaha yang semakin berprogres sudah pernah mengerek omzet Akar Jawi 4 kali lipat lebih besar besar dari awal berdiri, atau berkembang 300%. Kini Ummi Salamah bisa jadi meraup hasil penjualan hingga Rp20 jt setiap
bulannya.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, RB Rembang adalah wadah pemberdayaan dunia usaha berbasis komunitas yang tersebut menjadi rumah bagi para pelaku UMKM untuk berkumpul, berdiskusi kemudian berkreasi guna meningkatkan kompetensi serta daya saing usaha.

Sejak didirikan pada 2020, sekarang RB Rembang mempunyai mitra binaan sebanyak 371 UMKM yang dimaksud seluruhnya telah lama mendapat kualifikasi “Naik Kelas”, dengan total penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,527 orang.

“Dengan pembinaan serta pendampingan secara komprehensif, UMKM didorong untuk mampu menjalankan bidang usaha secara profesional dengan manajerial yang tersebut baik, melek teknologi juga mampu memanfaatkan infrastruktur digital untuk membantu pemasaran serta pemasaran secara online, sehingga produk-produknya dapat dijangkau oleh publik lokal hingga mancanegara.” kata Vita Mahreyni.

(Sumber: Suara.com)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button