Pantas tanah Israel Kaya Raya meskipun Perang Terus, Hal ini Alasannya
Wanderviews.com –
Jakarta – Israel kembali memantik amarah penduduk dunia setelahnya menewaskan puluhan orang melalui serangan bom serta rudal ke kamp pengungsian warga Palestina di tempat Rafah, Mingguan (26/5/2024) lalu.
Tak cuma publik sipil, aksi militer terbaru tanah Israel pada kawasan padat penduduk dan juga zona aman ini juga memanen kecaman dari sederet pemimpin negara. Terlebih, pasukan Benjamin Netanyahu itu semakin masif di melanggar hak asasi manusia (HAM) dan juga hukum humaniter internasional, juga mengabaikan perintah dari Mahkamah Internasional.
Meskipun menjadi musuh bagi sebagian besar penduduk dunia, negara Israel tetap saja “santai” oleh sebab itu dia merupakan negara maju, kaya, kemudian miliki kekuatan besar. Terlebih, satu-satunya negara Yahudi itu mendapat dukungan besar dari Amerika Serikat (AS) yang dimaksud merupakan negara adidaya.
Israel yang terletak di tempat Asia Barat itu adalah negara maju yang mana berpenghasilan tinggi. Menurut data Trading Economics, Produk Domestik Bruto (PDB) negara Israel mencapai US$522,03 miliar pada 2022 atau sekitar Rp8.482 triliun apabila mengacu kurs ketika ini (asumsi kurs Rp6.248/US$). Jumlah itu mewakili 0,23 persen perekonomian dunia.
Sektor teknologi adalah tulang punggung perekonomian Israel. Angka NASDAQ menyampaikan bahwa sektor teknologi tinggi dalam negara Israel mengalami peningkatan tertinggi juga tercepat di area antara semua sektor pada satu dekade terakhir. Pada tahun 2022, sektor teknologi menyumbang 18,1 persen Ekonomi Nasional negeri Israel lalu 48,3 persen total ekspor Israel.
Lalu, apa rahasia negara Israel bisa jadi menjadi negara yang tersebut kaya walau terus-menerus berkonflik dengan Palestina?
Ada dua faktor yang dimaksud berperan penting di menggalakkan perkembangan dunia usaha di dalam Israel: imigrasi juga arus masuk modal.
Melansir dari BBC International, majunya lapangan usaha pada negara Israel tak lepas dari banyaknya tenaga ahli yang tersebut melakukan eksodus dari negara-negara Eropa selama pecah Perang Bumi II untuk menghindari persekusi. Industri-industri yang mana sudah ada berprogres pesat di dalam negara Israel antara lain pupuk, pestisida, farmasi, komponen kimia, plastik, dan juga logam berat.
Negeri Yahudi yang dimaksud terkenal dengan bidang manufaktur yang paling forward sejak 1970-an. negeri Israel tidaklah mengandalkan sumber uang dari minyak seperti negara Arab lainnya.
Lalu, berpindahnya orang-orang dari Silicon Valley, Amerika Serikat ke tanah Israel pada 1980-an menghasilkan pusat-pusat penelitian untuk beragam perusahaan teknologi AS, seperti Microsoft, IBM, kemudian Intel semakin berkembang.
Kemudian pada 1990-an, para insinyur yang dimaksud berpindah dari negara-negara bekas Uni Soviet ke tanah Israel menciptakan negara itu semakin diberkati dengan kelimpahan sumber daya manusia terampil. Maka dari itu, tiada heran bila perusahaan-perusahaan baru di area sektor teknologi semakin menjamur.
Sektor teknologi yang dimaksud sebelumnya hanya sekali menyumbang sebesar 37 persen dari barang lapangan usaha dengan segera meningkat menjadi 58 persen pada 1985. Pada 2006, bilangan bulat yang disebutkan kembali meningkat menjadi 70 persen.
Banyaknya perusahaan besar di area bidang teknologi otomatis menyumbang pemasukan besar untuk eksekutif tanah Israel dari sisi pajak, sumber devisa, ataupun penyerapan jumlah agregat tenaga kerja. Pendapatan yang dimaksud belum termasuk royalti dari paten-paten yang dibuat di area perusahaan Israel.
Selain itu, negeri Israel diketahui banyak menerima pendanaan untuk pengembangan riset lalu teknologi dari negara lain, seperti AS, Kanada, Italia, Austria, Prancis, Irlandia, Belanda, Spanyol, China, Turki, India, lalu Jerman.
Artikel Selanjutnya 13 Portal Warisan Kawasan Gaza yang mana Dihancurkan Israel, Termasuk Masjid