Sejarah! Pesien Kanker Berhasil Terima Cangkok Hati dari Babi
Wanderviews.com –
Jakarta – Tim dokter dari China berhasil melakukan transplantasi hati atau liver babi ke manusia. Hal ini merupakan sebuah tonggak sejarah terbaru yang digunakan memecahkan rekor bagi para peneliti transplantasi hewan ke manusia yang dimaksud dikenal sebagai xenotransplantasi.
Dalam sebuah postingan di area akun WeChat, operasi transplantasi itu dijalankan di dalam Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Bidang kedokteran Anhui, Hefei, China, pada 17 Mei 2024. Adapun pasiennya adalah pribadi pria berusia 71 tahun yang tersebut menderita karsinoma hati kronis.
Pada 24 Mei, dikabarkan pasien dapat berjalan dengan bebas, dan juga tidak ada ditemukan reaksi penolakan hiperakut atau akut, sistem koagulasi bukan terganggu, kemudian fungsi hati sudah pernah kembali normal.
Dikutip South China Morning Post, pencapaian ini menyusul terobosan lain pada bulan Maret, yang tersebut diadakan oleh kelompok dokter China dari Universitas Bidang kedokteran Angkatan Lingkungan yang tersebut mentransplantasikan hati babi pertama yang dimaksud sudah disunting gennya ke pasien yang mana menderita kematian otak.
Komite etika transplantasi organ China menyetujui penelitian ini oleh sebab itu pasien yang disebutkan miliki tumor besar di dalam lobus kanan hatinya yang mana tiada merespons penyembuhan lain serta mengakibatkan risiko pecah.
Hati babi seberat 514 gram, yang tersebut berisi 10 pengeditan gen untuk menghindari penolakan serta disfungsi organ, ditransplantasikan ke pasien setelahnya dokter melakukan konfirmasi lobus kiri hatinya tak mampu memberikan fungsi yang digunakan memadai dengan sendirinya.
“Saat ini, hati babi yang ditransplantasikan mengeluarkan sekitar 200ml empedu setiap hari,” kata direktur rumah sakit Sun Beicheng, menurut laporan People’s Daily.
Hasil pemindaian memverifikasi aliran darah di tempat arteri hepatik, vena portal, kemudian vena hepatik dari hati babi yang ditransplantasikan benar-benar normal seminggu setelahnya operasi.
Menurut universitas, keberhasilan operasi ini akan memungkinkan xenotransplantasi hati babi masuk ke klinik.
Namun, terlepas dari kemajuan pada xenotransplantasi pada beberapa tahun terakhir, masih terdapat kegelisahan etis seputar praktik ini, termasuk kemungkinan penolakan organ dan juga prospek penularan penyakit.
Pada Maret, orang pasien di dalam Amerika Serikat menjadi orang pertama dalam dunia yang mana menerima transplantasi ginjal babi yang digunakan dimodifikasi secara genetik, sebuah prosedur yang mana sebelumnya belaka diadakan pada pasien yang meninggal secara klinis. Namun, pasien yang tersebut menderita gagal ginjal stadium akhir itu meninggal mendadak awal bulan ini. Rumah Sakit Umum Massachusetts di tempat Boston, tempat prosedur yang disebutkan dilakukan, mengungkapkan bukan ada indikasi bahwa kematiannya disebabkan oleh transplantasi.
Kemudian pasien Amerika Serikat kedua, yang dimaksud menerima ginjal babi yang sudah pernah diedit gennya pada bulan April, masih hidup kemudian mengakibatkan harapan bagi pengembangan xenotransplantasi dari babi ke manusia.
Kendati demikian, kompleksitas hati yang tersebut berperan di fungsi utama tubuh seperti metabolisme dan juga kekebalan memberikan tantangan yang dimaksud lebih banyak besar dibandingkan ginjal lalu jantung, sehingga para peneliti Amerika Serikat berpendapat bahwa fungsinya terlalu kuat untuk xenotransplantasi.
Artikel Selanjutnya Alasan Sebenarnya Kenapa Orang China Ada di area Seluruh Planet