Nasional

Aneh! Kondisi Keuangan Jepun Ambruk, Yen Malah Terbang

Wanderviews.com – Jakarta – Mata uang yen Negeri Sakura justru menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di tempat berada dalam kontraksi Sistem Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I-2024.

Dilansir dari Refinitiv pada hari ini, Kamis (16/5/2024) pukul 10:22 WIB, yen menguat 0,57% ke nomor 153,98 terhadap dolar AS. Angka ini melanjutkan tren penguatan yang terjadi kemarin (15/5/2024) sebesar 0,99%.

Posisi ini juga merupakan yang mana terkuat sejak 6 Mei 2024 atau sekitar 1,5 minggu terakhir.

Apresiasi yen ini terjadi pada sedang indeks dolar Negeri Paman Sam (DXY) yang digunakan di tiga hari terakhir. Khususnya kemarin, DXY anjlok sebesar 0,64% dan juga dilanjutkan pada pertengahan perdagangan hari ini, DXY kembali mengalami depresiasi sebesar 0,15%.

Penurunan DXY terjadi akibat naiknya harga tarif konsumen Amerika Serikat tercatat 3,4% secara tahunan (year on year/yoy) pada April 2024. Derajat kenaikan biaya konsumen Negeri Paman Sam setara dengan perkiraan konsensus Trading Economics sebesar 3,4%. Taraf kenaikan harga ini lebih banyak rendah jika dibandingkan dengan periode Maret 2024 sebesar 3,5%.

Secara bulanan (month to month/mtm), pemuaian Negeri Paman Sam ada di area nomor 0,3% pada April 2024, atau melandai dibandingkan Maret yang digunakan tercatat 0,4%. Taraf pemuaian ini lebih tinggi rendah dari perkiraan konsensus sebesar 0,4%.

Tidak hanya saja itu, data perdagangan ritel Negeri Paman Sam tidaklah mengalami pembaharuan (0%) periode April 2024 secara. Informasi ini jarak jauh lebih lanjut rendah jika dibandingkan perkiraan konsensus dengan kenaikan 0,4% serta mengecil dibandingkan periode Maret 2024 sebesar 0,6%.

Kenaikan yen ini berbanding terbalik dengan situasi yang tersebut terjadi dalam Negeri Sakura ketika ini. Terkhusus data ekonomi yakni Barang Domestik Bruto (PDB) yang justru tak mengalami perkembangan melainkan terjadi kontraksi.

Pada pagi hari ini waktu IKantor kabinet Negeri Sakura merilis data PDB. Negeri Sakura mencatatkan kontraksi 0,5% secara kuartalan pada kuartal I-2024, atau lebih lanjut rendah dibandingkan dengan perkiraan lingkungan ekonomi yang digunakan turun 0,4% lalu setelahnya stagnasi yang tersebut direvisi turun pada kuartal sebelumnya.

Bila ditahunkan, Pendapatan Domestik Bruto Jepun juga terkontraksi 2% pada kuartal I-2024. Bila dihitung sejak 2022 atau di sembilan kuartal, Pendapatan Domestik Bruto Jepun terkontraksi empat kali.

Konsumsi swasta, yang digunakan menyumbang lebih tinggi dari setengah perekonomian, turun selama empat kuartal berturut-turut (-0,7% vs -0,4% dalam Q4), tambahan buruk dari perkiraan penurunan sebesar 0,2% juga menandai penurunan paling tajam pada tiga kuartal sebagai konsumen yang digunakan terus menurunkan pengeluaran mereka itu akibat biaya hidup yang mahal lalu upah yang tersebut lesu.

Selain itu, perdagangan bersih (net trade) juga menjadi penghambat PDB, sesuai perkiraan, akibat ekspor (-5,0% vs 2,8%) turun lebih banyak besar dibandingkan impor (-3,4% vs 1,8%).

Terpukulnya perekonomian Negeri Matahari Terbit juga terjadi oleh gempa bumi besar pada 1 Januari pada semenanjung Noto dan juga penghentian produksi di tempat anak perusahaan raksasa otomotif Toyota, Daihatsu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button