Tabir Surya Melindungi Kulit ketika Snorkeling Tapi Bahaya untuk Terumbu Karang
Jakarta – Tabir surya salah satu barang yang tersebut wajib dibawa pada waktu liburan. Terutama liburan dalam destinasi yang dimaksud cuacanya cerah lalu beraktivitas ke luar ruangan atau di air. Meski berfungsi untuk melindungi epidermis tabir surya juga berkemungkinan membinasakan lingkungan.
Menurut US National Park Service, berbagai unsur kimia yang digunakan terkandung di tabir surya dapat menghancurkan terumbu karang dan juga keberadaan laut. Diperkirakan lebih besar dari lima ribu ton tabir surya terbawa ke lautan di seluruh dunia. Tak hanya saja lautan, diantaranya sungai juga danau, jumlahnya akan mendekati 13 ribu ton menurut perkiraan American Chemical Society. Jumlah yang dimaksud berasal dari perenang dan juga air limbah.
Lantas bagaimana tabir surya sanggup membinasakan terumbu karang? Hal yang disebutkan sebab substansi kimia pada tabir surya seperti oxybenzone serta octinoxate, telah terjadi ditemukan pada perairan sekitar terumbu karang halus. Bahan-bahan yang disebutkan kerap digunakan untuk berenang dan juga menyelam.
Melansir laman Euronews, penelitian menunjukkan bahwa kontaminan ini beracun bagi karang, memiliki kemungkinan membahayakan kesegaran kemudian reproduksi karang, dan juga berkontribusi terhadap pemutihan karang. Selain itu, juga mengancam ketahanan terumbu karang, yang digunakan sudah ada terancam akibat gelombang panas laut yang digunakan disebabkan oleh inovasi iklim.
Sedangkan terumbu karang sendiri sangat penting bagi habitat bawah laut. Terutama untuk menyediakan makanan serta tempat berlindung bagi sekitar seperempat hidup laut. Bahan kimia pada tabir surya juga dapat menghambat perkembangan alga juga rumput laut, dan juga menghancurkan kekebalan serta reproduksi ikan juga biota laut lainnya.
Tabir surya ramah terumbu karang
Tidak ada aturan khusus mengenai istilah tabir surya ramah terumbu karang. Jadi penerapannya berbeda-beda. Hanya belaka beberapa destinasi yang dimaksud mempunyai ekosistem laut yang mana rentan seperti Hawaii dan juga Thailland, membatasi komoditas yang mengandung bahan-bahan tertentu.
Namun sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, dapat menggunakan tabir surya yang tersebut aman bagi terumbu karang. Misalnya dengan mencari item yang tersebut tiada mengandung bahan-bahan seperti oksibenzon, oktinoksat, oktokrilena, kamper 4-metilbenzilidena, OD-PABA, paraben, kemudian triclosan.
Tabir surya yang dimaksud mengandung mineral kecil yang mana dikenal sebagai nanopartikel, yang mana biasanya digunakan di produk-produk semprot, juga dapat berubah menjadi racun. Sebab iti, sebaiknya memilih tabir surya mineral ‘berukuran mikro’ atau ‘non-nano’. Produk dengan butiran eksfoliasi juga harus dihindari lantaran mengandung mikroplastik yang tersebut dapat terbawa ke laut.
Sebaliknya cari komoditas berbahan dasar mineral yang digunakan menggunakan komponen terlibat non-nano zinc oxide atau non-nano titanium dioxide, yang dimaksud dianggap bukan terlalu berbahaya bagi keberadaan laut. Tapi produk-produk ini meninggalkan warna putih pada dermis pada waktu diaplikasikan.
Selama liburan juga bisa jadi menurunkan ketergantungan pemakaian tabir surya dengan berlindung dalam tempat tidur kemudian menggunakan pakaian pelindung UV yang mana ringan. Sedangkan untuk berkontribusi terhadap pembaharuan iklim, pilihlah destinasi liburan yang mana dapat dicapai dengan transportasi ramah lingkungan seperti kereta api.
Pilihan editor: Suhu Laut Naik Pulau Pling Thailand Ditutup
Artikel ini disadur dari Tabir Surya Melindungi Kulit saat Snorkeling Tapi Bahaya untuk Terumbu Karang