Apa Itu Carok? Tragedi Berdarah Menewaskan 4 Orang di area Bangkalan, Sejarahnya Sejak Abad 18
Wanderviews.com – Terwujud tragedi carok di area Desa Bumianyar, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan. Kejadian berdarah ini berlangsung pada Jum’at malam. Carok berhenti pasca empat nyawa melayang. Bagi pembaca yang dimaksud belum mengetahui apa itu carok, simak pengertian kemudian sejarah apa itu carok pada sini.
Peristiwa carok di dalam Bangkalan ketika ini telah diatasi oleh polisi. Mereka telah dilakukan mengamankan pelaku dan juga menyelidiki perkelahian maut tersebut.
Diketahui bahwa kejadian itu berawal dari cekcok lampu sorot motor mengenai mata. Peristiwa cekcok itu berlangsung di tempat pinggir jalan raya. Salah satu terduga pelaku akan berangkat menuju lokasi tahlilan di area Desa Bumianyar.
Cekcok itu berujung terjadi pemukulan. Usai terjadi pemukulan, salah satu dari dua orang kroban mengundang pelaku berduel carok. Pelaku pulang mengambil dua bilah celurit, dalam sedang perjalanan pelaku bertemu dengan saudaranya.
Perkelahian pun berlanjut sampai akhirnya menewaskan empat orang. Lantas apa itu carok?
Pengertian Carok
Carok merupakan pertarungan yang mana dijalankan dengan alasan tertentu kemudian biasanya sangat ekstrem, menyinggung hambatan biaya diri. Carok biasanya diadakan secara berkelompok atau antar klan dengan menggunakan senjata.
Sejarah Carok
Berdasarkan sejarah budaya, carok berasal dari bahasa Kawi Kuno yang digunakan artinya perkelahian. Carok melibatkan dua orang atau keluarga besar. Sering terjadi perkelahian melibatkan antar penduduk desa.
Hal ini umum terjadi antar penduduk desa Bangkalan, Sampang, kemudian Pamekasan. Jaman dulu, pemicu kejadian Carok terjadi akibat perebutan kedudukan di area Keraton, permasalahan perselingkuhan, atau rebutan tanah warisan. Bisa juga dikarenakan dendam turun temurun.
Istilah carok bermula di dalam abad ke 18 Masehi di dalam Madura. Orang Madura miliki semboyan Lebbi Begus Pote Tollang E Tembeng Pote Matah. Artinya, tambahan baik berakhir berkalang tanah dari pada menanggung malu.
Maka dari itu, ketika ada suatu permasalahan seperti perebutan tanah warisan, orang Madura dalam mana pun berada akan menyelesaikan permasalahan yang disebutkan dengan cara ekstrem merupakan perkelahian atau carok.
Senjata yang mana digunakan pada waktu carok adalah celurit. Celurit sendiri merupakan senjata tajam berbentuk bulan sabit. Tindakan carok sendiri mempunyai dua jenis, jenis pertama disebut Ngonggai. Carok Ngonggai adalah carok dengan sengaja mendatangi rumah musuh untuk menantangnya. Carok ngonggai biasanya lebih tinggi dihargai daripada teknik carok nyelep.
Carok Nyelep merupakan jenis kedua dari budaya carok. Carok Nyelep dilaksanakan oleh pelaku dengan menyerang targetnya dari belakang atau dari samping. Carok kedua ini juga identik dengan tanpa pelaksanaan atau dilaksanakan secara spontan.
Kejadian menggemparkan warga pada Tanjung Bumi ini nampaknya termasuk carok kedua. Di mana pelaku melakukannya berdasarkan kebijakan spontan setelahnya cekcok di area pinggir jalan.
Perkembangan terbaru dari kejadian yang disebutkan dikonfirmasi oleh Polisi bahwa kondisi di tempat lokasi kejadian sudah ada aman dan juga kondusif. Sementara empat korban menjalani otopsi terlebih dahulu di area RSUD Syamrabu sebelum dikebumikan.
Demikian itu informasi mengenai apa itu carok.
Kontributor : Mutaya Saroh
(Sumber: Suara.com)