Kemenkeu sebut penerbitan SBN “on track” penuhi keperluan APBN 2024
Dari sisi penerbitan SBN, alhamdulillah on track pada konteks memenuhi permintaan pembiayaan APBN 2024.
Jakarta – Direktur Jenderal Pengelolaan Pendanaan kemudian Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Suminto menuturkan bahwa penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) masih berjalan sesuai dengan target (on track) untuk memenuhi pembiayaan Anggaran Pendapatan dan juga Belanja Negara (APBN) pada tahun ini.
"Dari sisi penerbitan SBN, alhamdulillah on track dalam konteks memenuhi keinginan pembiayaan APBN 2024," kata Suminto dalam Jakarta, Selasa (9/7).
Berdasarkan outlook yang dilaporkan pada Rapat Kerja Badan Anggaran DPR RI dengan Menteri Keuangan juga Bank Indonesia, kata dia, target penerbitan SBN sekarang lebih lanjut rendah jikalau dibandingkan dengan target awal.
Hal tersebut, menurut dia, akibat eksekutif memanfaatkan beragam instrumen untuk memenuhi permintaan belanja negara, tak hanya saja dari penerbitan SBN.
Suminto menganggap kinerja lingkungan ekonomi SBN ketika ini cukup baik dengan level imbal hasil (yield) yang mana terjaga juga terkendali dan juga penawaran masuk (incoming bid) yang mana cukup kuat.
Ia menyatakan bahwa hal yang dimaksud merupakan hasil dari upaya eksekutif yang dimaksud berhasil merawat kredibilitas perekonomian nasional ke berada dalam dinamika situasi global yang tersebut masih dipenuhi ketidakpastian sehingga meningkatkan kepercayaan investor.
"'Kan SBN itu instrumen yang tradable (bisa diperjualbelikan) maka aktivitas pada bursa yang dimaksud akan membentuk yield SBN," jelasnya.
Meskipun perkembangan yield SBN sangat dipengaruhi pasar, Suminto menuturkan bahwa otoritas terus berupaya untuk mengatur risiko suplainya sehingga level yield tetap dapat terkendali.
"Tentu pemerintahan berkepentingan agar yield SBN itu rasional sehingga otoritas tentu di penerbitan SBN miliki strategi penerbitan," imbuhnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada rapat bersatu DPR RI di dalam Jakarta, Mulai Pekan (8/7), memperkirakan yield SBN 10 tahun pada kisaran 6,9—7,1 persen pada Semester II 2024.
Pada Semester I, kata dia, realisasi tingkat imbal hasil SBN sekitar 6,85 persen, atau di melawan asumsi APBN 2024 sebesar 6,7 persen.
Artikel ini disadur dari Kemenkeu sebut penerbitan SBN “on track” penuhi kebutuhan APBN 2024