Lifestyle

Lika-liku Boneka Barbie di Arus Sosial Politik Sejak 1959

Jakarta Boneka Barbie menjadi mainan favorit anak-anak. Boneka ini mengalami perjalanan panjang sejak pertama kali diperkenalkan pada 1959.

Dilansir dari Britannica, boneka Barbie adalah boneka setinggi 11 inci (29 cm) dengan figur wanita dewasa yang diperkenalkan pada tanggal 9 Maret 1959, oleh Mattel, sebuah perusahaan mainan California selatan. Ruth Handler, yang dimaksud mendirikan Mattel bersatu suaminya, Elliot, memelopori pengenalan boneka tersebut. 

Dikutip dari history.com, penampilan Barbie dimodelkan berdasarkan boneka bernama Bild Lilli, yang terinspirasi oleh karakter komik strip Jerman. Awalnya dipasarkan sebagai hadiah lelucon yang mana dapat dibeli pria di toko tembakau, boneka Lilli kemudian berubah jadi sangat populer pada kalangan anak-anak. Mattel membeli hak berhadapan dengan Lilli, kemudian Handler menciptakan versinya sendiri.

Bentuk tubuh dari boneka ini sejak mula mengakibatkan kontroversi. Para ibu di sebuah studi lingkungan ekonomi yang mana disponsori Mattel pada tahun 1958 sebelum boneka yang dimaksud dirilis mengkritisi Barbie sebab memiliki “tubuh yang terlalu besar.” Mattel mengatasi hambatan ini dengan mengiklankan dengan segera terhadap anak-anak melalui televisi. Mattel mengiklankan Barbie melalui Walt Disney Rencana Mickey Mouse Melalui iklan ini, Matel juga menjadi perusahaan mainan anak pertama yang melakukan pemasaran pada televisi.

Sebagai respons permintaan konsumen, pada tahun 1961 Matel kemudian merilis boneka Ken sebagai pacar dari Barbie. Dua tahun setelahnya, Matel menambahkan sahabat Barbie, Midge. Tahun-tahun setelahnya menyusul boneka baru lainnya yakni adik perempuan Barbie, Skipper pada 1962. Kemudian Mattel juga merilis Barbie Latina.

Dilansir dari smithsonianmag.com, boneka Barbie sejumlah menjadi unsur perbincangan sosial juga politik. Pada tahun 1968, Mattel memperkenalkan Christie boneka lapisan kulit hitam dengan pakaian renang yang tersebut modis. Namun, sejumlah aktivis yang digunakan mempermasalahkan boneka tersebut. Pada Women’s Strike for Equality tahun 1970 pada Perkotaan New York, beberapa pengunjuk rasa menegaskan kemerdekaan merekan dengan meneriakkan, “i’m not a barbie doll!” (Saya tidak boneka Barbie)”

Meskipun Matel menggambarkan Barbie sebagai perempuan Amerika, pada kenyataannya, mainan boneka ini tidak ada pernah diproduksi di Amerika Serikat untuk menjauhi biaya produksi yang dimaksud tinggi. Pada tahun 2009, Matel membuka toko Barbie enam lantai dalam Shanghai. 

Barbie tiada pernah mendapat persetujuan dari orang-orang muslim. Pada tahun 1995, Arab Saudi menghentikan penjualannya oleh sebab itu tidak ada memenuhi aturan berpakaian Islami.

Akhirnya, boneka serupa, beberapa pada antaranya mengenakan hijab dipasarkan untuk gadis-gadis Muslim.

Matel mengakui Barbie sebagai sebuah karya seni, tapi sesungguhnya boneka ini sudah pernah berubah menjadi inspirasi karya seni lainnya. Misalnya potret Andy Warhol pada 1998 juga foto-foto karya William Wegman David Levinthal. Novelis, salah satunya Homes serta Barbara Kingsolver, telah dilakukan menggunakan boneka yang dimaksud di fiksi. 

Meskipun transaksi jual beli boneka Barbie pada tahun 2000-an tidaklah seramai ketika tahun 1990-an, penjualannya sanggup mencapai satu miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya. Menurut Mattel, setiap detik setidaknya terjual 2 buah boneka Barbie pada suatu tempat ke dunia.

Pilihan editor: Menilik Evolusi 65 Tahun Boneka Barbie pada Pameran Barbie pada London

Artikel ini disadur dari Lika-liku Boneka Barbie dalam Arus Sosial Politik Sejak 1959

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button