Rektor Unair Mohammad Nasih Disorot Usai Pemberhentian Dekan FK Unair, Hal ini Profilnya
Jakarta – Rektor Universitas Airlangga (Unair), Mohammad Nasih disorot pasca kabar pemecatan terhadap Dekan FK Unair Budi Santoso, banyak diperbincangkan publik. Melalui instruksi ditulis dalam Whatsapps Group, pria yang dimaksud akrab disapa Prof Bus ini mengabarkan pemecatan itu disinyalir terkait pernyataannya di dalam media massa bahwa ia menolak kebijakan Menteri Aspek Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengizinkan dokter asing berpraktik dalam Indonesia.
Mohammad Nasih enggan memberikan komentar ketika ditemui sebelum juga seusai Salat Jumat, 5 Juli 2024, dalam masjid di dalam kompleks Kampus C Unair di Surabaya. “Habis Salat Jumat, berdoa dulu ya,” kata Nasih mula-mula untuk awak media.
Namun, setelahnya, ia juga menolak memberi penjelasan. Saat disinggung mengenai pemecatan Prof Bus yang digunakan dinilai sebagian kalangan tak sesuai prosedur, Nasih juga tiada mau menanggapi. “Ya enggak tahu lah ya, enggak tahu saya,” kata Rektor Unair, ketika itu.
Ketika awak media menanyai perihal Surat Keputusan (SK) pemberhentian Budi Santoso, Nasih jelas menyatakan belum ada. “Ya kalau enggak ada jangan ditulis gitu loh, kalau enggak ada bagaimana,” kata dia.
Dalam kesempatan yang dimaksud identik ia kembali ditanya mengenai substitusi Prof Bus untuk mengatur FK Unair, Nasih menjawab tiada ada. “Nanti segera kami selesaikan bersama-sama,” ujar Nasih.
Kemudian, dengan tegas Nasih menyatakan menolak berkomentar apapun. Namun ia berjanji untuk menyelesaikan perkara ini. “Sori enggak ada statement. Nanti segera kami selesaikan bersama-sama,” ucapnya lagi.
Sebelumnya, kabar pemecatan Dekan FK Unair dikarenakan menolak dokter asing berpraktik pada Indonesi memantik gelombang kritik dari publik. Dari di kampus lahir Aksi Save Prof Bus. Aksi menuntut pengembalian kedudukan Budi Santoso.
Kabar pencopotan itu bermula dari pernyataan Prof Budi Santoso yang tersebut beredar di dalam WhatsApp Group (WAG) Dosen FK Unair, Rabu,3 Juli 2024. Melalui arahan tersebut, Budi Santoso berpamitan terhadap sekitar 300an anggota grup usai menerima kebijakan Rektorat Unair yang tersebut memberhentikan dirinya dari jabatan Dekan FK Unair.
“Per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan juga ikhlas. Mohon maaf selama saya mengatur FK Unair ada salah juga khilaf, mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju kemudian berkembang,” tulis Prof Bus di WAG tersebut.
Prof Bus mengungkapkan pernyataannya itu sebagai bentuk kewajiban dirinya untuk berpamitan dengan para dosen maupun senior. “Benar, itu arahan dari saya di dalam grup dosen FK Unair. Benar saya diberhentikan per hari ini,” katanya.
Lebih lanjut, kaitannya dengan pernyataan bahwa ia menolak acara dokter asing pada Indonesia, Prof Bus membenarkan hal itu. “Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu,” ujarnya.
Dia mengumumkan berlangsung perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait acara Kemenkes untuk mendatangkan dokter asing.”Karena rektor pimpinan saya lalu saya ada perbedaan pendapat, juga saya dinyatakan berbeda ya kebijakan beliau ya diterima. Tapi, kalau menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak,” katanya.
Menanggapi polemik yang mana terjadi, Ketua Pusat Komunikasi lalu Pengetahuan Publik (PKIP) Unair Martha Kurnia Kusumawardani pada keterangan ditulis pada Surabaya, Kamis, 4 Juli 2024, mengungkapkan pertimbangan pimpinanan Unair memberhentikan Dekan FK tersebut.
“Alasan atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih lanjut baik guna penguatan kelembagaan khususnya pada lingkungan FK Unair,” katanya.
Sementara itu Kepala Biro Komunikasi serta Pelayanan Publik Kementerian Aspek Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa pemecatan bukanlah menghadapi intervensi pihaknya. “Itu kesulitan internal Unair serta kemungkinan besar dapat klarifikasi lanjut dengan pihak rektorat pada Unair,” kata dia
Sebelumnya, Menteri Kesejahteraan Budi Gunadi Sadikin juga mengaku heran pemecatan di dalam Unair dikaitkan kementerian yang tersebut dipimpinnya. Dia menegaskan tidaklah mempunyai wewenang pada kampus-kampus. “Saya juga tak ada kontak apapun dengan Unair terkait hambatan ini,” katanya.
Profil rektor Unair Mohammad Nasih
Dikutip dari laman aeec.unair.ac.id, Prof Dr Mohammad Nasih adalah rektor Universitas Airlangga (Unair) periode 2020-2025.
Ia menempuh sekolah sarjana di dalam Universitas Airlangga, kemudian melanjutkan sekolah magister di Institut Teknologi Bandung, kemudian kembali ke Universitas Airlangga untuk meraih gelar kejuaraan doktoral.
Nasih juga pribadi dosen inisiatif doktor Pengetahuan Akuntansi. Beliau bergerak mempublikasikan penelitiannya, Saat ini tercatat ada sekitar 32 publikasi dengan H-index 6. Sedangkan untuk karirnya selama menjabat berubah menjadi rektor, Nasih berhasil menyebabkan Unair memperoleh beraneka pencapaian, diantaranya menduduki peringkat 465 globus versi QS World University Ranking, laporan keuangan yang dimaksud mendapat penilaian WTP selama 12 tahun berturut-turut, menjadikan Unairberada pada Excellent Level untuk Education Criteria for Performance Excellence based on MBNQA pada 2015-2016, menjadikan UNAIR universitas dengan nilai tertinggi pada penilaian Pembangunan Zona Integritas, juga berbagai lagi.
Sebelum menjabat sebagai rektor, Nasih adalah Direktur Keuangan Unair pada 2007-2010, kemudian berubah menjadi Ketua Rencana Doktor Keilmuan Sektor Bisnis Islam di tahun 2011-2015, lima tahun berikutnya menduduki kedudukan Wakil Rektor II UNAIR, hingga akhirnya menjabat sebagai rektor selama dua periode.
Nasih pernah menduduki sikap direktur keuangan (2007-2010), Wakil Rektor II (2010-2015), serta Ketua Prodi Rencana Doktor Pengetahuan Sektor Bisnis Islam (2011-2015).
NI KADEK TRISNA CINTYA DEWI I YUDONO YANUAR I HANAA SEPTIANA
Artikel ini disadur dari Rektor Unair Mohammad Nasih Disorot Usai Pemberhentian Dekan FK Unair, Ini Profilnya