Pola pikir positif bantu anak sederhana beradaptasi dalam sekolah baru
DKI Jakarta – Psikolog Klinis Anak dan juga Remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo mengatakan pola pikir positif yang dimaksud telah dilakukan ditanamkan oleh pendatang tua ke rumah, dapat membantu anak simpel beradaptasi dalam lingkungan sekolah barunya.
“Tanamkanlah pesan-pesan yang digunakan positif tentang sekolah. Misalnya sekolah jadi tempat menyenangkan akibat banyak teman kemudian anak bisa saja bermain bersama,” kata Vera Itabiliana Hadiwidjojo pada waktu dihubungi ANTARA pada Jakarta, Jumat.
Dari persoalan hukum yang dimaksud pernah Vera temui, ia menyimpulkan langkah yang disebutkan dapat menghindari anak merasa tidaklah bahagia mengikuti pembelajaran di sekolah yang memunculkan hambatan seperti mogok masuk sekolah, menolak mengerjakan tugas, mengalami stres lantaran tuntutan akademis hingga bersosialisasi.
Guna mengantisipasi hal tersebut, pendatang tua diperlukan mempersiapkan mental anak dengan membentuk sebuah pola pikir positif yang mana berhubungan dengan keadaan ke sekolah. Hindari pembicaraan yang mana dapat membebani pikiran anak.
“Hindari terlalu membebani anak seperti ke sekolah harus jadi anak pintar, harus selalu sanggup menjawab pertanyaan guru, harus dapat nilai bagus juga lain-lain. Usahakan agar anak merasa senang dalam sekolah tanpa beban yang mana berlebihan,” ucap Vera.
Terkait adanya anak yang mulai masuk sekolah pada usia kurang dari 6 atau 7 tahun, Vera juga menyarankan supaya penduduk tua tidaklah lupa menceritakan sekolah sebagai tempat yang digunakan menyenangkan agar anak merasa lebih besar enak untuk tinggal ke sekolah pada waktu yang digunakan lama.
Hal tersebut, katanya, dapat mulai diajarkan lewat datang ke sekolah lebih tinggi awal sehingga anak mempunyia kesempatan lebih besar lama untuk beradaptasi sebelum kelas dimulai.
“Kemudian jangan lupa berkenalanlah dengan satu atau dua warga tua lainnya, untuk kemudian mengatur playdate bagi anak dan juga teman-teman sekelasnya ke luar jam sekolah,” kata Vera.
Sedangkan dari sisi kemandirian, warga tua dapat menjamin anaknya sudah ada dapat mengurus dirinya sendiri seperti pergi ke toilet, memakai sepatu atau makan bekal sendiri hingga menyiapkan perlengkapan sekolah sebelum mulai langkah-langkah belajar.
Vera menambahkan pemukim tua juga penting menegaskan anak dapat mengerti aturan yang dibuat oleh sekolah seperti waktu pemanfaatan gawai, membereskan mainan dalam kelas serta menyadari batasan-batasan yang digunakan ada pada ruang kelas.
Artikel ini disadur dari Pola pikir positif bantu anak mudah beradaptasi di sekolah baru