Nasional

RI Gaet Tetangga Rusia Garap Harta Karun ‘Super Langka’ Hal ini

Jakarta, CNBC Negara Indonesia – Holding BUMN pertambangan MIND ID telah lama menjalin kemitraan strategis dengan beberapa mitra global pada rantai pasok pemanfaatan mineral kritis dan juga strategis. Salah satunya seperti pemanfaatan harta karun merupakan mineral logam tanah jarang (LTJ).

Berdasarkan substansi paparan MIND ID pada MINDialogue CNBC Indonesia, diambil Selasa (25/6/2024), diketahui bahwa salah satu anggota Holding, PT Timah berada dalam mengembangkan penelitian persoalan mineral ikutan timah, salah satunya adalah logam tanah jarang (LTJ) dari monasit.

Bahkan, dalam pada substansi paparan tersebut, perusahaan diketahui telah dilakukan menggandeng Taza Metal Technologies, perusahaan selama Kazakhstan untuk pemanfaatan LTJ ini. Adapun progres kerja sejenis untuk proyek yang berlokasi di Bangka Barat yang dimaksud masih di tahap feasibility study.

Sebelumnya, PT Timah Tbk (TINS) diketahui terus berupaya untuk mengembangkan ‘harta karun’ super langka yang mana dihasilkan dari serangkaian penambangan timah. Harta karun yang dimaksud yakni sebagai mineral logam tanah jarang (LTJ).

Sekretaris Korporasi PT Timah Abdullah Umar Baswedan membeberkan teknologi untuk ekstraksi logam tanah jarang sejauh ini baru cuma dikuasai oleh China. Sementara negeri tirai bambu itu cukup tertutup permasalahan teknologi LTJ.

“Untuk memproses ini gak banyak negara yang mana memiliki teknologinya kemudian kebetulan dikuasai China. Banyak perusahaan China mau masuk tapi bukanlah kerja mirip ia minta membeli. Dia gak mau diajak kerja sama,” ucapannya ketika ditemui di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

Oleh sebab itu, PT Timah akhirnya memilih mitra kerja identik dengan negara lain untuk langkah-langkah pengembangan LTJ dalam tanah air. Meski demikian, Abdullah belum dapat membeberkan mitra yang tersebut dimaksud.

“Terus terang negaranya gak dapat kita sebut tapi ada yang dimaksud telah kerja mirip proses FS untuk meninjau kelayakan, kita pengen mereka itu buat pabrik dalam di sini kita supply untuk komponen bakunya. Itu bagian rencana jangka panjang. Kita telah memisahkan timah sendiri mineral lain sendiri, kita telah pisahkan sekarang masih kita simpan sebelum ada teknologinya,” kata dia.

Perlu diketahui, LTJ merupakan unsur baku untuk peralatan berteknologi canggih, mulai dari elektronik, elemen penyimpan daya kendaraan listrik, pembangkit energi baru terbarukan, alat pertahanan hingga peralatan kendaraan tempur seperti tank, senjata, pesawat, lalu lainnya. Banyaknya kegunaan dari LTJ ini tak ayal komponen baku ini sekarang ini menjadi incaran dunia.

Mengutip buku “Potensi Logam Tanah Jarang dalam Indonesia” yang tersebut diterbitkan Badan Geologi Kementerian ESDM 2019, logam tanah jarang (LTJ) merupakan salah satu dari mineral strategis juga di antaranya “critical mineral” yang tersebut terdiri dari kumpulan dari unsur-unsur scandium (Sc), lanthanum (La), cerium (Ce), praseodymium (Pr), neodymium (Nd), promethium (Pm), samarium (Sm), europium (Eu), gadolinium (Gd), terbium (Tb), dysprosium (Dy), holmium (Ho), erbium (Er), thulium (Tm), ytterbium (Yb), lutetium (Lu) kemudian yttrium (Y).

Keterdapatan LTJ umumnya dijumpai pada sebaran dengan jumlah keseluruhan yang bukan besar serta menyebar secara terbatas. Seperti halnya thulium (Tm) lalu lutetium (Lu), kedua unsur ini merupakan dua unsur yang dimaksud terkecil kelimpahannya di dalam pada kerak bumi, tetapi 200 kali lebih banyak berbagai dibandingkan kelimpahan emas (Au).

Meskipun demikian, unsur-unsur yang disebutkan sangat sukar untuk ditambang dikarenakan konsentrasinya tidak ada cukup besar untuk ditambang secara ekonomis. Urutan ke-7 belas unsur logam ini mempunyai banyak kemiripan sifat juga kerap ditemukan bersama-sama di satu endapan secara geologi.

Sejumlah mineral yang mengandung LTJ seperti monasit, zirkon, kemudian xenotim, merupakan mineral ikutan dari mineral utama seperti timah, emas, bauksit, juga laterit nikel. Tidak hanya sekali itu, ternyata logam tanah jarang juga berkemungkinan terdapat pada batu bara.

Adapun sumber daya logam tanah jarang planet terdapat di dalam beberapa tipe endapan. China merupakan penghasil LTJ terbesar di dunia. Pasalnya, China memiliki endapan LTJ pada bentuk primer merupakan item sampingan dari tambang bijih besi, lalu sekunder merupakan endapan aluvial dan juga endapan lateritik.

Artikel ini disadur dari RI Gaet Tetangga Rusia Garap Harta Karun ‘Super Langka’ Ini

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button