Wanderviews.com – Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau (BRI) Sunarso menyatakan bahwa perusahaan BUMN harus memberikan keuntungan.
Pasalnya, BUMN mempunyai fungsi sebagai badan usaha menjalankan bidang usaha lalu berfungsi sebagai agent of development.
“Maka statement-statement yang digunakan menyatakan bahwa BUMN tak harus untung itu berbahaya. Dan itu telah menunjukkan bahwa selama ini kita pada bahaya itu. Karena BUMN dibilang bukan harus untung, itu bahaya. Kenapa, akibat itu memunculkan moral hazard,” ujar Sunarso di Diskusi Taman BRI, yang tersebut diambil Akhir Pekan (14/1/2024).
Sunarso melanjutkan, para pekerja BUMN juga tidak ada akan mengejar keuntungan kemudian tidaklah menjalankan Key Performance Index (KPI) yang tersebut jelas.
Namun, apabila merugi, merekan akan dengan mudah mengatakan bahwa perolehan itu sah.
“Itu berbahaya. Makanya kemudian kalau telah rugi, minta modal ke negara baru orang ribut.” kata dia.
Sunarso pun menegaskan kembali, sebagai badan usaha BUMN harus melakukan kegiatan usaha dang memunculkan laba. Terkait pengaplikasian laba, itu akan digunakan negara untuk kembali mememberikan pelayanan yang dimaksud optimal terhadap publik.
Dirinya memaparkan, selama ini holding ultra mikro yang mana sudah pernah menciptakan shared economic value. Sunarso menyebut, segmen mikro kemudian ultra mikro masih memiliki peluang yang besar bagi perseroan.
Sunarso mengungkapkan, selama tahun 2022, BRI membukukan laba bersih Rp51 triliun. Laba bersih yang disebutkan kemudian diserahkan ke negara sebanyak Rp35 triliun serta sebanyak Rp23 triliun pada bentuk dividen.
(Sumber: Suara.com)
