Sri Mulyani Singgung Tanggung Jawab Pada Negara Usai Diminta Tinggalkan Kabinet Jokowi
Wanderviews.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani membagikan foto bersatu Menteri Pekerjaan Umum juga Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono pasca mereka berdiskusi. Dalam unggahan di dalam akun Instagramnya @smindrawati pada Mingguan (14/1/2024), keduanya terlihat berada dalam berbincang.
Eks pejabat tinggi Bank Planet itu menuliskan, ia lalu Basuki adalah sahabat di bekerja. Pada pertemuan di dalam Istana Negara pada hari Selasa (9/1/2024) lalu, keduanya bertukar pikiran tentang konstruksi negara, Ibu Pusat Kota Nusantara, juga anggaran belanja yang sudah pernah direncanakan serta disusun.
“Pak Bas kemudian saya sahabat pada kerja. Hari Minggu lalu, hari Selasa, pada Istana Negara, tukar pikiran lalu tukar kata tentang merancang negara, juga Ibu Daerah Perkotaan Nusantara, lalu anggaran belanja yang mana terencana serta tertata. Wujud tanggung jawab kita untuk Nusa lalu Bangsa,” tulis dia, seperti yang terdapat pada unggahan tersebut.
Potret keduanya diunggah pada Akhir Pekan (14/1/2024) pagi, satu hari pasca Faisal Basri mengajukan permohonan merekan segera pergi dari dari kabinet Jokowi sebagai menteri.
Sebelumnya, pengamat sektor ekonomi INDEF, Faisal Basri berharap pada banyak menteri pada Kabinet agar segera mmundur sebab menurutnya pemerintahan Jokowi membantu pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto serta Gibran Rakabuming Raka, pada Pilpres 2024.
“Ayo sama-sama kita bujuk Bu Sri Mulyani (menteri keuangan), Pak Basuki (menteri PUPR Basuki Hadimuljono), dan juga beberapa menteri lainnya untuk mundur. Itu efeknya dahsyat. Secara moral, saya dengar Bu Sri Mulyani paling siap untuk mundur. Pramono Anung (sekretaris kabinet) telah gagap. Kan PDI (PDI Perjuangan) belain Jokowi terus, pusing,” klaim Faisal pada Political Economic Outlook 2024 di dalam Tebet, Ibukota Selatan, Hari Sabtu (13/1/2024) lalu.
Ia bahkan membandingkan situasi pada waktu ini dengan kondisi pemerintahan era Presiden Soeharto kala 14 menteri mengundurkan diri.
Hal ini ia komunikasikan akibat menurutnya, utang luar negeri Indonesia akan semakin besar apabila Prabowo kemudian Gibran terpilih jadi presiden dan juga duta presiden.
(Sumber: Suara.com)