Menikmati Keroncong Sembari Plesiran di dalam Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta
Yogyakarta – Suasana waktu malam pada kawasan Hutan Pinus Asri Mangunan, Bantul Yogyakarta pada Hari Sabtu malam, 20 Juli 2024, tampak semarak. Di melawan Panggung Terbuka Mardigdo Hutan Pinus Asri Mangunan yang mana udaranya terasa sejuk di malam hari itu, beberapa orang musisi lintas genre tampil menyemarakkan kompetisi Keroncong Plesiran 2024 yang dimaksud dihadiri seribu lebih besar pengunjung.
Orkes Keroncong Hamkri Bantul, Orkes Keroncong Pramudya Swara, dan juga Orkes Keroncong Hompimpah Ponorogo tampil pada pertemuan pertama. Lalu sesi kedua tampil Okky Kumala, Paksi Raras Alit, Mas Dodho, Ardhito Pramono, Isyana Sarasvati ditutup Jogja Hip Hop Foundation dengan Boris Sirait berperan sebagai konduktor.
Sentuhan musik keroncong pada lagu-lagu populer yang tersebut dibawakan para musisi menghasilkan karya itu terasa berbeda namun kekal enak didengar. Misalnya pada waktu Isyana Sarasvati yang digunakan membawakan hitsnya bertajuk “IL Sogno” yang tersebut sedianya miliki unsur rock bercampur musik klasik namun kali ini dibuat lebih tinggi rileks dengan aransemen keroncong.
Isyana Sarasvati ke turnamen Keroncong Plesiran Di Kawasan Hutan Pinus Asri Mangunan Bantul Yogyakarta Sabtu, 20 Juli 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Lalu Mas Dodho atau Masdddho yang mana membawakan lagu “Kisinan” yang mana aslinya bernuansa dangdut bermetamorfosis menjadi keroncong yang mana lebih banyak lembut. Juga Jogja Hip Hop Foundation yang dimaksud membawakan hits “Jogja Istimewa” lewat aransemen keroncong yang digunakan tetap terasa gahar sekaligus unik.
Kepala Dinas Perjalanan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Raharjo, menuturkan, Keroncong Plesiran dikonsep tak hanya sekali menawarkan pertunjukan musik tetapi juga pengalaman wisata yang mana unik.
“Konsep utamanya menghadirkan pengalaman plesiran unik pada area hutan pinus pada waktu waktu malam sambil menikmati alunan musik keroncong yang mana dikemas lebih besar fresh, yang digunakan bisa jadi berkolaborasi dengan aliran musik lain mulai dari pop hingga hip-hop,” kata Singgih.
Dari kemasan baru ini, kata Singgih, event yang disebutkan dihadirkan sebagai apresiasi juga pelestarian musik keroncong agar lestari. Minat generasi muda mempelajari musik keroncong juga sanggup tersalurkan dengan event itu.
“Keroncong Plesiran hingga memasuki tahun ke 8 ini berhasil menyita perhatian minat generasi muda terhadap musik tradisional ini dikarenakan memakai pendekatan yang dimaksud segar lalu inovatif. Festival ini membuktikan musik keroncong masih relevan lalu mengejutkan bagi beraneka kalangan sampai akhirnya dapat membumi” ujar Singgih.
Singgih tak menepis, masih adanya anggapan musik keroncong sebagai musik kalangan tua lalu telah terjadi ketinggalan zaman. Namun dengan terlibatnya para musisi muda yang tersebut mengkolaborasikan keroncong dengan aliran musiknya, keroncong terdengar lebih banyak akrab ke telinga mereka. Lewat aransemen kekinian tanpa harus menghilangkan ciri khas utamanya.
Gelaran Keroncong Plesiran Di Kawasan Hutan Pinus Asri Mangunan Bantul Yogyakarta Sabtu, 20 Juli 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Pertunjukan yang mana diinisiasi komunitas Simphony Kerontjong Moeda didukung Dinas Perjalanan DIY kemudian Kementerian Wisata Kondisi Keuangan Kreatif (Kemenparekraf) ini dibagi bermetamorfosis menjadi dua pertemuan pertunjukkan. Sesi pertama bertajuk Nyore dalam Hutan pukul 16.00-18.30 WIB, sedangkan pembukaan kedua bertajuk Waktu senja di dalam Hutan berlangsung pukul 19.30-23.00 WIB.
Singgih mengutarakan Keroncong Plesiran menerapkan konsep 3A pariwisata yaitu Amenitas, Aksesibilitas kemudian Atraksi. Hal ini menjadikan event ini bukan hanya saja menyita perhatian bagi pencinta musik, tetapi juga bagi para wisatawan.
Ketua Panitia Keroncong Plesiran, Ari Kancil menyampaikan di festival keroncong plesiran edisi 8 ini menghadirkan sederet artis nasional lalu lokal ternama baik solo maupun orkestra.
Pihaknya menghadirkan beraneka format keroncong, mulai dari keroncong asli, modern hingga format orkestra sebagai upaya memberikan pengalaman musik keroncong yang tersebut beragam lalu inovatif.
“Event ini menerbitkan sekadar pertunjukan musik biasa tapi memberikan pengalaman estetis dalam bentuk kebebasan berekspresi kemudian berimprovisasi bagi para musisi yang tersebut tampil,” kata dia.
Pilihan editor: Yogyakarta Gelar Keroncong Plesiran ke Destinasi Alternatif yang tersebut Kurang Populer
Artikel ini disadur dari Menikmati Keroncong Sembari Plesiran di Hutan Pinus Mangunan Yogyakarta