Jakarta – CEO Meta Platforms Mark Zuckerberg menolak menggalang Donald Trump atau Joe Biden lalu mengemukakan tidak ada berencana untuk terlibat di pemilihan presiden Negeri Paman Sam mendatang dengan cara apa pun, Bloomberg News melaporkan pada Jumat.
Komentar Zuckerberg muncul sewaktu beberapa tokoh berpengaruh di Silicon Valley, di antaranya bos Tesla Elon Musk kemudian pemodal ventura Marc Andreessen lalu Ben Horowitz, memperkuat Trump sebagai presiden.
Dalam sebuah wawancara dengan media yang disebutkan pada Kamis, miliarder eksekutif teknologi yang dimaksud memaparkan bahwa reaksi dengan segera mantan Presiden Trump setelahnya ditembak adalah “badass” dan juga menginspirasi, lalu membantu menjelaskan daya tariknya terhadap para pemilih.
Seorang pria bersenjata menembaki Trump di dalam sebuah rapat umum ke Butler, Pennsylvania pada Hari Sabtu pekan lalu, lalu salah satu peluru mengenai telinga kanannya.
Upaya pembunuhan yang dimaksud sudah menimbulkan marah para pendukungnya dan juga menghentikan kampanye Partai Demokrat, sehingga meningkatkan kegelisahan akan kekerasan urusan politik lebih banyak lanjut.
Meta rutin mengoreksi postingan Trump lantaran mengandung informasi yang digunakan salah dan juga melanggar aturan konten dalam platformnya. Ia juga menangguhkan akun Facebook lalu Instagram-nya selama sekitar dua tahun pasca kerusuhan Capitol pada Januari 2021.
Zuckerberg menyatakan Meta memproduksi inovasi yang digunakan ia harap akan menciptakan Facebook tidak ada terlalu bermetamorfosis menjadi pusat perhatian di pemilihan umum mendatang.
“Saya pikir Anda akan mengamati layanan kami kurang berperan di pilpres ini dibandingkan di dalam masa lalu,” kata laporan itu mengutip pernyataannya.
Meta kemudian Zuckerberg tiada segera menanggapi permintaan komentar Reuters.
Pilihan Editor: Trump lalu Zelensky Berencana Berkomunikasi Via Telepon
REUTERS
Artikel ini disadur dari Bos Meta Mark Zuckerberg Ogah Dukung Trump atau Biden dalam Pilpres AS
