PBB: Situasi Kehumaniteran di dalam Daerah Gaza adalah Noda Moral Kita Semua
Jakarta – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu, 17 Juli 2024, menegaskan kembali tuntutannya untuk gencatan senjata pada Jalur Gaza. Dia menyampaikan situasi kemanusiaan di area kantong Palestina itu merupakan “noda moral bagi kita semua.”
Guterres mengutarakan pada sebuah pernyataan yang mana dibacakan oleh kepala stafnya, Courtenay Rattray, bahwa ada keperluan untuk melakukan gencatan senjata kemanusiaan segera juga pembebasan semua sandera tanpa syarat. Pernyataan yang dimaksud dibacakan di pertandingan terkait Timur Tengah yang mana dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
Guterres mencatatkan perundingan dengan Mesir, Qatar, lalu Amerika Serikat untuk mencapai kesepakatan pembebasan sandera dan juga gencatan senjata terus berlanjut dengan beberapa kemajuan yang dimaksud dilaporkan.
“Semua pihak harus mencapai kesepakatan yang disebutkan sekarang. Situasi kemanusiaan ke Daerah Gaza adalah noda moral bagi kita semua,” kata Guterres. Dia menyampaikan peringatan sistem dukungan kemanusiaan ke Daerah Gaza hampir runtuh lalu ketertiban umum hancur total.
Sementara itu, terkait situasi pada Tepi Barat, Guterres mengungkapkan wilayah yang disebutkan serta Yerusalem Timur menghadapi keadaan yang dimaksud identik berbahaya. Level kekerasan di dalam dua wilayah itu masih tinggi serta masih berjalan — di antaranya yang mana dijalankan pasukan keamanan Israel, para pemukim, lalu kelompok bersenjata Palestina. Dia pun mendesak diakhirinya konflik serta dicari solusi untuk mengakhiri pendudukan Israel.
“Perang yang digunakan mengerikan ini harus diakhiri,” kata Guterres. “Kita harus kembali fokus menemukan solusi urusan politik yang digunakan akan mengakhiri pendudukan serta menyelesaikan konflik sesuai dengan hukum internasional, lalu resolusi PBB yang relevan.”
Hampir 38.800 warga Palestina, yang mana sebagian besar perempuan serta anak-anak, tewas sejak serangan 7 Oktober 2023. Lebih dari 89.100 warga lainnya luka-luka, menurut otoritas kebugaran setempat.
Lebih dari sembilan bulan peperangan Gaza, sebagian besar wilayah Wilayah Gaza hancur pada sedang blokade yang digunakan melumpuhkan terhadap akses makanan, air bersih, serta obat-obatan. Mahkamah Internasional memutuskan tanah Israel melakukan genosida kemudian memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasi militernya di dalam kota selatan Rafah, dalam mana lebih banyak dari satu jt warga Palestina mencari pemeliharaan dari pertempuran sebelum dia diserang pada 6 Mei 2024.
Sumber: Anadolu-OANA
Pilihan editor: Iran Bantah Tudingan Amerika Serikat tentang Pengiriman Rudal ke Houthi dalam Yaman
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di dalam Google News, klik di sini
Artikel ini disadur dari PBB: Situasi Kemanusiaan di Gaza adalah Noda Moral Kita Semua