Drone Houthi Incar Kapal Dagang, Dicegat Kapal Perang Yunani
Jakarta – Milisi Houthi pada Yaman dilaporkan sudah pernah menyerang sebuah kapal dagang yang dimaksud melintasi Teluk Aden di dalam dekat Laut Merah. Angkatan Laut Yunani turun tangan untuk mengatasinya pada Minggu, 14 Juli 2024.
Media Yunani, Greek Reporter, melaporkan bahwa drone Houthi mengincar sebuah kapal komersial yang tersebut sedang berlayar pada Teluk Aden di perairan Yaman yang menghubungkan Samudera Hindia juga Laut Merah. Kapal fregat HP Psara dari Angkatan Laut Yunani kemudian “berhasil menembak jatuh setidaknya satu drone kemudian mengusir beberapa drone lainnya menjauh dari kapal dagang tersebut”.
Ini merupakan upaya kedua HP Psara pada melumpuhkan serangan Houthi. Sepekan sebelumnya, kapal konflik itu juga menembak jatuh beberapa drone yang tersebut ditembakkan Houthi yang mana menyasar sebuah kapal dagang. Insiden ini diinformasikan Kementerian Keamanan Yunani pada 7 Juli 2024.
Menurut Staf Umum Keamanan Nasional Yunani (GEETHA), fregat yang dimaksud “menggunakan sistem anti-drone juga senjatanya untuk berhadapan dengan empat pesawat udara tak berawak (UAV). Dua drone ditembak jatuh, dan juga dua lainnya dipaksa kabur”.
Fregat Psara saat ini beroperasi di dalam kawasan Laut Merah untuk menggantikan Hydra, fregat Yunani yang tersebut telah dilakukan beroperasi selama berbulan-bulan dalam sana. Kapal itu tergabung di operasi “Aspides”, yang tersebut diresmikan Uni Eropa pada awal tahun ini untuk menyimpan keamanan maritim di sepanjang jalur laut utama di wilayah ini, satu di antaranya Selat Bab el-Mandeb, Selat Hormuz, serta perairan internasional di Laut Merah, Teluk Aden, Laut Arab, Teluk Oman, serta Teluk Persia.
Fregat Psara adalah fregat Kelas MEKO 200 yang dimaksud dirancang oleh perusahaan Jerman HDV serta dibangun ke galangan kapal Yunani. Kapal ini didukung dua senjata otomatis Phalanx CIWS, senjata ringan Mark 45, rudal jelajah anti-kapal SSM Harpoon, peluncur rudal vertikal Mark 48, torpedo Mark 32, sistem peluncur sekam Mark 36 untuk pertahanan antiradar serta peluru kendali juga torpedo umpan Nixie.
Sejak Oktober 2023, Houthi telah terjadi menyerang lebih tinggi dari 150 kapal Amerika Serikat, Inggris, kemudian negeri Israel yang digunakan melintasi Laut Merah lalu sekitarnya. Tindakan ini mereka itu lakukan sebagai respons terhadap serangan negara Israel ke Jalur Daerah Gaza kemudian upaya untuk memutus pasokan ke pelabuhan Israel. Tim milisi Syiah itu menyatakan bahwa serangan masih akan dikerjakan kecuali agresi militer tanah Israel dalam Daerah Gaza dihentikan.
Serangan Houthi itu menggunakan drone kemudian rudal canggih yang merek klaim dibikin sendiri. Namun, Amerika Serikat menuduh Iran sudah pernah memasok senjata tersebut. Iran membantah telah dilakukan memasok senjata ke Houthi juga yang tersebut bertentangan dengan resolusi Dewan Security PBB. Iran menafsirkan Houthi telah dilakukan mengembangkan senjatanya sendiri.
Mengapa Houthi menjadi ancaman di Timur Tengah? Baca selengkapnya: Houthi dan juga Jalan Buntu Yaman
Pilihan editor:
- Penembak Donald Trump Diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, Anggota Partai Republik
- Donald Trump Terluka Saat Terlaksana Penembakan pada Tengah Kampanye
- Komandan Pesawat Tempur Kapal Induk Amerika: Serangan Houthi Seperti Perang Planet II
- Houthi Terus Serang Kapal Dagang, Kapal Induk Nuklir Amerika Serikat Tiba
Artikel ini disadur dari Drone Houthi Incar Kapal Dagang, Dicegat Kapal Perang Yunani