Internasional

Melonjaknya pelanggan parfum cerminkan inovasi kebiasaan konsumen Amerika Serikat

New York City – Penjualan parfum mencatatkan perkembangan paling cepat di sektor kecantikan prestise pada Amerika Serikat (AS) atau naik 13 persen pada kuartal pertama 2024.

Menurut perusahaan riset pangsa Circana belum lama ini, lebih banyak dari 100 jt unit terjual pada Amerika Serikat tahun lalu, dengan transaksi jual beli tahunannya diproyeksikan mencapai 9 miliar dolar Amerika Serikat per 2026 mendatang.

Pengguna yang dimaksud melakukan pembelian pertama serta pria bermetamorfosis menjadi pendorong utama peningkatan tersebut, tertarik pada merek-merek kelas atas, sedangkan kalangan pembeli yang tersebut lebih tinggi muda, khususnya remaja, senang membeli paket hadiah serta barang body spray yang tersebut tersedia dengan poin harga jual yang tersebut lebih besar rendah, urai surat kabar The Washington Post di laporan terbaru perihal tren tersebut.

Laporan itu juga menyebutkan bahwa "peningkatan yang dimaksud menunjukkan kebiasaan konsumen yang berubah pascapandemi, ke mana warga Amerika miliki tabungan yang mana melimpah lalu ingin memanjakan diri."

Menurut Circana, transaksi jual beli ke kalangan pembeli berusia 25 hingga 44 tahun meningkat sebesar 19 persen, walaupun pelanggan unit terlihat lebih tinggi kuat pada rumah tangga yang mempunyai anak. Generasi Alpha, yakni dia yang lahir pada 2010 hingga 2024, menyukai item body spray yang digunakan biasanya lebih lanjut diskon juga aromanya tiada terlalu kuat.

Sebagai contoh, menurut perusahaan kecantikan Coty, tujuh merek teratasnya, yaitu Hugo Boss, Burberry, Calvin Klein, Chloe, Davidoff, Gucci, kemudian Marc Jacobs, menyumbang hampir 90 persen dari pemasaran parfumnya. Kuantitas pendapatan bersih pada kategori yang disebutkan naik hampir 60 persen secara tahunan (year over year).

Bidang kecantikan, yang digunakan mencakup tata rias wajah, perawatan kulit, kemudian perawatan rambut, cenderung tangguh terlepas dari keadaan dunia usaha yang mana lebih lanjut luas.

Larissa Jensen, penasihat sektor kecantikan dalam Circana, menuturkan bahwa orang-orang berbelanja ketika merasa senang dan juga pada waktu mereka itu merasa terpuruk.

Jika perekonomian sedang lesu, orang-orang membeli kemewahan berharga terjangkau untuk memulihkan suasana hati mereka.
 

Artikel ini disadur dari Melonjaknya penjualan parfum cerminkan perubahan kebiasaan konsumen AS

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button