Internasional

Negara Malaysia tolak klaim baru perbatasan maritim Filipina

Ankara – Negara Malaysia pada Akhir Pekan (7/7) menolak klaim baru perbatasan maritim Filipina, dan juga mengungkapkan pihaknya akan menghadapi klaim apa pun menghadapi wilayahnya.

"Malaysia adalah negara berdaulat independen yang digunakan akan berhadapan dengan klaim apa pun melawan wilayah kami," kata Menteri Luar Negeri Negara Malaysia Mohamad Hasan seperti dilaporkan harian lokal berbahasa Inggris, Star. 

Pernyataan itu ia keluarkan sebagai tanggapan melawan nota diplomatik yang dimaksud diajukan Filipina ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Filipina baru-baru ini mengungkapkan untuk PBB bahwa pihaknya memperluas landas kontinennya namun menumpangkan hak di Negara Bagian Sabah, Malaysia.

Tanah Melayu mengajukan nota diplomatik untuk Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akhir bulan sesudah itu untuk menolak klaim yang mana disampaikan Filipina terhadap PBB.

Filipina telah lama mendaftarkan haknya berhadapan dengan landas kontinen yang tersebut diperluas dalam wilayah Palawan Barat di Laut China Selatan.

Melalui pendaftaran itu, Filipina menetapkan daerah-daerah dasar laut yang dianggapnya mengandung hak kedaulatan dan juga eksklusif Fillipina untuk mendayagunakan sumber-sumber daya alam di wilayah tersebut.  
   
"Dalam catatannya, Filipina mengeklaim bahwa perbatasan lautnya melintasi Sabah. Kalau ini dijadikan tolok ukur, berarti Sabah diklaim milik Filipina," kata Mohamad.

Mohamad yang juga dikenal sebagai Tok Mat itu menambahkan bahwa Sabah lalu Sarawak resmi berubah menjadi bagian Malaya puluhan tahun berikutnya dan juga bahwa status itu diakui PBB.

"Kami adalah negara yang dimaksud merdeka dan juga berdaulat, kemudian tak ada manusia pun yang dapat datang lalu mengeklaim wilayah mana pun," katanya.

Kontroversi kepemilikan Sabah,yang terletak di dalam ujung utara Kalimantan, yang dimaksud bermula dari perjanjian era kolonial.

Tanah Melayu memasukkan Sabah pada 1963. Langkah Negara Malaysia itu menyokong Manila untuk mengajukan klaim resmi, dengan menyebabkan alasan bahwa Sabah secara "sah" merupakan milik Filipina.

Namun, Kuala Lumpur menyatakan bahwa wilayah yang dimaksud secara sah diserahkan oleh Inggris untuk Malaysia.

Perselisihan yang dimaksud terus berlanjut juga secara berkala berkobar dikarenakan nota diplomatik, tindakan hukum, serta bahkan invasi bersenjata.

Sumber: Anadolu

 

Presiden tekankan penghargaan berhadapan dengan hukum Internasional pada Laut China Selatan

Artikel ini disadur dari Malaysia tolak klaim baru perbatasan maritim Filipina

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button