Arya: Indonesia adopsi Vending Machine Jepun pasarkan hasil UMKM
DKI Jakarta – Staf Khusus III Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga memaparkan bahwa pihaknya mengamati kemudian mengikuti cara Negeri Matahari Terbit memasarkan komoditas UMKM menggunakan mesin penjual otomatis atau Vending Machine.
“Kalau dalam Negeri Sakura itu Vending Machinenya gila-gilaan, sehingga UMKM di dalam Jepun itu, serupa ke China itu ya gila-gilaan, sebab dia punya channel yang digunakan bisa saja secara langsung ketemu dengan masyarakat. Nah ini yang digunakan coba dihadirkan sekarang dalam kantor kantor BUMN,” kata Arya usai meresmikan Vending Machine UMKM PT Pegadaian di Jakarta, Rabu.
Arya menyampaikan bahwa pihaknya berupaya agar semua BUMN dalam seluruh Tanah Air bisa jadi membantu memasarkan produk-produk UMKM binaan secara domestik dengan menggunakan mesin penjual otomatis.
Dia juga mengutarakan bahwa pihaknya menghasilkan terobosan, membantu memasarkan komoditas UMKM binaan dengan menggunakan mesin penjual otomatis sesuai dengan perintah atau arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir.
“Jadi Pak Erick bilang coba cari cara bagaimana agar karyawan BUMN membeli produk-produk UMKM. Jadi pergi dari lah ya namanya Vending Machine,” ucap Arya.
Oleh dikarenakan itu, pihaknya segera melakukan berubah-ubah cara salah satunya dengan belajar dari negara Jepun bagaimana memanfaatkan Vending Machine pada memasarkan produk-produk UMKM di negara tersebut.
Arya menjelaskan bahwa di Jepang, keberadaan mesin penjual otomatis sungguh fenomenal. Mesin yang disebutkan tersebar luas bahkan dalam gang-gang kecil lalu tempat terpencil.
“Kalau dalam Negeri Matahari Terbit itu gila ya Vending Machine, di dalam gang-gang kecil, tempat gelap aja ada. Enggak ada yang tersebut bisa saja gangguin dikarenakan CCTV nya jelas, susah untuk diganggu jadi seperti itu di dalam Jepun pengembangannya untuk Vending Machine,” jelas Arya.
Kementerian BUMN, lanjut Arya, telah dilakukan memulai langkah inovatif dengan pemasangan Vending Machine di dalam beragam area strategis, dimulai dari kantor pusat BUMN hingga bandara kemudian kereta api.
Langkah ini memungkinkan akses yang tersebut lebih banyak mudah-mudahan bagi komunitas untuk membeli komoditas tanpa harus mengunjungi toko fisik.
Dilanjutkan dengan rencana ekspansi ke kapal Pelni, langkah ini akan memberikan kemudahan yang sangat dibutuhkan bagi penumpang kapal yang tersebut seringkali terbatas di perjalanan mereka.
Dengan adanya Vending Machine pada kapal, penumpang dapat dengan mudah-mudahan membeli barang-barang keinginan merekan tanpa harus mengundurkan diri dari ke daratan.
“Orang pada pada kapal itu bisa saja tiga hari, ia mau ke mana beli, kalau balik ke seberang nggak bisa jadi yang namanya lautan nggak bisa saja kemana-mana, jadi belinya sanggup di dalam situ di kapal,” tutur Arya.
Menurutnya, dengan Vending Machine yang menyediakan hasil dari UMKM binaan, karyawan dan juga penumpang kapal dapat membantu meningkatkan jualan produk-produk lokal, yang pada gilirannya akan menggerakkan perkembangan ekonomi.
“Jadi ini adalah usahanya Pak Erick Menteri BUMN, untuk supaya item teman-teman UMKM bisa saja segera dibeli,” kata Arya.
Selain itu, keberadaan Vending Machine juga akan memberikan potensi bagi UMKM untuk memperluas jangkauan bursa mereka.
“Jadi ini yang tersebut kita inginkan perkembangannya, UMKM ini mengalami perkembangan terus, channel-channel nya makin banyak,” imbuh Arya.
Artikel ini disadur dari Arya: Indonesia adopsi Vending Machine Jepang pasarkan produk UMKM