Berita

Kekerasan lalu Akses Kepedulian Manusia Ditutup, Dokter Lintas Batas Hentikan Sementara Acara Medis dalam Rakhine Myanmar

Jakarta – Dokter Lintas Batas (MSF) menghentikan kegiatan medisnya ke Rakhine negara bagian utara Myanmar. Staf Dokter Lintas Batas atau Doctors Without Borders bertugas mendistribusikan bubuk-bubuk terhadap pasien lewat klinik keliling yang digunakan beroperasi di dalam wilayah itu.

Di negara bagian Rakhine, kembalinya konflik pada November 2023 menghentikan klinik keliling reguler Dokter Lintas Barat, yang tersebut merawat 1.500 pasien setiap minggunya. Penutupan rute jalan dan juga pembatasan perjalanan oleh sebab itu konflik, telah lama menyebabkan pasukan Dokter Lintas Batas tiada kemungkinan besar menerbitkan surat rujukan untuk pasien yang mana sakit kritis.

Dokter Lintas Batas di penjelasan ditulis pada 27 Juni 2024, menjelaskan naiknya konflik secara ekstrem, kekerasan tanpa pandang bulu, dan juga pembatasan yang tersebut sangat ketat terhadap akses kemanusiaan ke bagian utara Rakhine, Myanmar, telah lama memaksa Dokter Lintas Batas menghentikan kegiatan kemanusiaan medisnya di dalam kota-kota Rathedaung, Buthidaung dan juga Maungdaw. Dokter Lintas Batas ketika ini menjalankan 14 klinik keliling di Rakhine utara yang digunakan menyediakan layanan medis penting bagi semua komunitas, salah satunya Rakhine, Rohingya, dan juga kelompok minoritas lainnya yang mana seringkali tiada miliki akses terhadap layanan kesehatan.

“Kami sangat prihatin terhadap penduduk yang terkena dampak parah konflik. Mereka terus menanggung juga permanen terpapar pada penghancuran nyawa juga harta benda yang mana disengaja, perekrutan paksa, pemindahan, dan juga terbatasnya akses kemanusiaan tanpa adanya pilihan untuk mencari keselamatan akibat bentrokan juga permusuhan yang dimaksud terus berlanjut,” demikian informasi Dokter Lintas Batas.

Penghentian kegiatan tanpa batas waktu ini, akan menyebabkan warga etnis Rohingya tak mempunyai akses terhadap layanan kesehatan dalam berada dalam keperluan yang sangat besar. Seorang warga Rohingya yang tersebut terpaksa mengungsi dari bentrokan di dalam Buthidaung mengungkapkan “Merupakan sebuah kehormatan apabila sebuah bom membunuh kami semua (etnis Rohingya), sehingga kami tiada harus menderita lagi. Mati sama-sama lebih besar baik daripada menjalani penderitaan ini.”

Pembatasan akses kemanusiaan sejak November 2023, sudah memproduksi regu Dokter Lintas Batas tidak ada dapat menjalankan layanan kesehatan reguler ke wilayah yang lebih lanjut luas, baik di Rakhine sedang maupun utara. Tim Dokter Lintas Batas menghadapi pembatasan yang mana parah terhadap akses kemanusiaan seperti kesulitan pada memberikan layanan untuk pasien lalu memfasilitasi rujukan ke rumah sakit dalam kotapraja, ketidakmampuan untuk memindahkan pasokan medis kemudian dasar, serta berubah jadi saksi kehancuran total sistem layanan kesehatan.

Semua komunitas tidaklah memiliki layanan keseimbangan primer juga sekunder yang dimaksud layak lalu pasukan di Dokter Lintas Batas mengamati ibu hamil dan juga bayi yang tersebut belum lahir kehilangan nyawa sebab kurangnya layanan kesehatan. Dokter Lintas Batas mencatatkan data ada sembilan kematian ibu atau bayi lahir tertutup antara November 2023 hingga Maret 2024.

Pada 15 April 2024, kantor juga apotek Dokter Lintas Batas ke Buthidaung dibakar, dalam kawasan ke mana sarana kesejahteraan swasta juga pemerintah telah bukan berfungsi. Dokter Lintas Batas pun menyerukan dibuka akses untuk menjangkau kelompok yang mana paling rentan meskipun ketika ini regu Dokter Lintas Batas tidak ada mampu memberikan perawatan di wilayah tersebut.

Dokter Lintas Batas tetap berjanji memberikan dukungan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi pasien dan juga komunitas ke Rakhine utara. Dokter Lintas Batas pun akan terus mempertahankan kehadirannya pada Rakhine utara demi bisa jadi segara melanjutkan aktivitas pasca keadaan membaik. LSM itu pun menyerukan untuk semua pihak yang berkonflik untuk memverifikasi akses kemanusiaan di Rakhine juga menghormati status proteksi infrastruktur serta staf layanan kesehatan.Akses terhadap layanan keseimbangan bagi rakyat yang dimaksud paling rentan harus segera dipulihkan untuk mengurangi hilangnya nyawa serta penderitaan yang mana tidak ada masuk akal. 

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di di lokasi ini

Artikel ini disadur dari Kekerasan dan Akses Kemanusiaan Ditutup, Dokter Lintas Batas Hentikan Sementara Kegiatan Medis di Rakhine Myanmar

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button