Olahraga

Dirut IBL Junas ingin event olahraga jadi budaya di Indonesia

Ibukota Indonesia –

Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah, ingin event olahraga seperti kompetisi bola basket dapat bermetamorfosis menjadi budaya yang tersebut makin digemari masyarakat, sehingga akan berdampak positif untuk ekosistem olahraga maupun prestasi nasional.

 

Ia menjelaskan, minat pecinta olahraga basket dalam Indonesia untuk mengikuti secara langsung pertandingan pada lokasi memang sebenarnya belum setinggi penonton liga bola basket Amerika Serikat atau NBA, tetapi tren penonton IBL terus meningkat setiap tahunnya, sehingga dirinya optimistis dapat semakin membudaya ke depan.

 

"Kalau pada luar (NBA), bila ada event animo rakyat tinggi untuk hadir, komunitas kotanya seperti ada yang dimaksud menggerakkan untuk datang ke stadion atau menghasilkan nonton bareng," kata Junas pada acara siniar (podcast) di Studio ANTARA TV yang tersebut berada di kawasan ANTARA Heritage Center (AHC), Pasar Baru, Jakarta, Kamis.

 

Menurut dia, sedikitnya ada tiga hal yang digunakan harus dikerjakan guna menyokong penduduk agar mau memerhatikan dengan segera pertandingan bola basket, seperti laga sepak bola yang digunakan telah lebih besar familier ke Indonesia.

 

Cara pertama, yaitu pengerjaan infrastruktur olahraga seperti binaan olahraga (GOR), sehingga dapat meningkatkan minat penonton untuk datang.

 

Kemudian, yang mana kedua adalah menciptakan suasana yang tersebut aman dan juga enak pada waktu penyelenggaraan pertandingan.

 

"Lalu yang dimaksud ketiga harus ada local hero atau sosok yang digunakan diciptakan, guna membangkitkan rasa bangga atau kedekatan emosional dengan pelaku olahraga yang dimaksud akan ditonton," ujar pria yang digunakan baru melakukan studi kerja ke Amerika Serikat untuk pengembangan penyelenggaraan kompetisi di dalam Indonesia.

 

Melalui pemaksimalan tiga hal itu, Junas optimistis prestasi olahraga nasional juga akan terdongkrak, oleh sebab itu habitat olahraganya turut terbangun.

 

Mulai dari kualitas liga yang digunakan kompetitif, pengelolaan lalu pendapatan klub, dan juga regenerasi atlet yang mana berjenjang kemudian berkelanjutan.

Artikel ini disadur dari Dirut IBL Junas ingin event olahraga jadi budaya di Indonesia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button