BSSN sebut pada 2023 sudah ada prediksi akan ada serangan siber pada 2024
Dan untuk mengantisipasi itu kita ungkapkan ke semua lembaga untuk mengantisipasi-nya
Jakarta – Kepala Badan Siber kemudian Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian memaparkan bahwa lembaganya yang dimaksud pada tahun 2023 telah memprediksi akan ada serangan siber yang mana dilancarkan pada 2024, seperti yang mana pada waktu ini menyerang Pusat Fakta Nasional Sementara (PDNS) 2.
Menurutnya serangan siber yang dimaksud telah terjadi terprediksi ke antaranya adalah Ransomware hingga Web Defacement yang digunakan juga ada kaitannya dengan fenomena judi online atau daring, juga jenis serangan-serangan siber lainnya. Prakiraan itu, kata dia, telah dirilis secara resmi oleh BSSN pada tahun 2023.
"Dan untuk mengantisipasi itu kita ungkapkan ke semua lembaga untuk mengantisipasi-nya," kata Hinsa ketika rapat kerja dengan Komisi I DPR RI ke Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Selain terhadap lembaga-lembaga, ia juga mengungkapkan telah terjadi menyampaikan prediksi itu untuk jaringan-jaringan keamanan siber yang dibina oleh BSSN. Menurutnya jenis-jenis ancaman siber pun telah dilakukan dimuat pada laman resmi BSSN.
Menurutnya BSSN pun telah miliki Pusat Operasi Security Siber di dalam kantornya yang berada pada wilayah Ragunan, Ibukota Selatan. Fasilitas itu, kata dia, sudah ada digunakan di dalam antaranya untuk mengurangi serangan siber.
Namun demikian, menurutnya prasarana yang disebutkan cuma mampu mengawasi sebesar 5 persen dari total keseluruhan data nasional. Sehingga sensor pengawasan siber pada prasarana yang disebutkan pun kerap diprioritaskan untuk lingkaran pusat pemerintahan.
"Karena bagaimanapun sensor ini mampu kita prioritaskan, misalnya, sensor kita amankan di lingkaran katakanlah istana, jadi kondisinya seperti itu," ucapnya.
Terkait adanya serangan siber terhadap PDNS 2 yang mana pada waktu ini terjadi, menurutnya BSSN telah lama melakukan langkah-langkah dengan cara forensik sesuai mekanismenya. Namun, beliau mengaku ada kesulitan pada melakukan pemeriksaan forensik lantaran semua data yang dimaksud terkena serangan sudah terenkripsi.
"Tapi kemarin syukur kemarin masih ada data yang digunakan bisa jadi kita analisis, dan juga sekarang masih berproses, nanti hasilnya pasti akan kita sampaikan," tutur dia.
Artikel ini disadur dari BSSN sebut pada 2023 sudah prediksi akan ada serangan siber di 2024