Mengenang Tokoh Sastrawan Indonesia, Abdul Hadi WM dengan Berbagai Prestasinya
Jakarta – Kemarin, tepat 78 tahun dari kelahiran sastrawan Negara Indonesia mendiang Abdul Hadi WM. Sastrawan kelahiran yang tersebut lahir ke Sumenep, Madura, Jawa Timur pada 24 Juni 1946 ini telah lama banyak menghasilkan kembali beragam karya dunia sastra Indonesia.
Pada awal tahun ini, tepatnya 19 Januari 2024, kabar duka untuk bola sastra Indonesia, sebab Abdul Hadi sudah pernah berpulang ke Yang Maha Kuasa.
Semasa hidupnya, Abdul Hadi WM. atau dikenal dengan nama lahir Abdul Hadi Wiji Muthari ialah sosok pemikir yang mana telah lama banyak menyumbangkan buah pikirnya yang mana semuanya tersusun rapi pada karyanya sebagai buku kajian, antologi puisi, esai mengenai tokoh-tokoh muslim dunia, serta artikel lepas yang dimaksud tersebar di majalah Horison, Dewan Sastera (Malaysia), surar-surat kabar nasional, lalu beberapa karya terjemahan.
Dilansir dari jurnal Repository.uinjkt.ac.id, Abdul Hadi adalah sastrawan serta budayawan yang mana dikenal melalui karya-karyanya beraliran sufistik. Penelitian-penelitian terdahulu yang mana direalisasikan oleh Abdul Hadi pada bidang kesusastraan Melayu Nusantara juga pandangannya terhadap Islam prulalisme. Lahir dan juga dibesarkan oleh orang ibu bernama RA Sumartiyah yang mana juga merupakan orang putri bangsawan dari Keraton Surakarta, sedangkan ayahnya ialah sosok saudagar yang mana bekerja sebagai guru.
Sejak kecil, Abdul Hadi lahir serta dibesarkan dalam keluarga yang mana religius serta memiliki pesantren bernama “Pesantren An-Naba”. Sejak kecil, Abdul Hadi sudah ada berkenalan juga akrab dengan bacaan-bacaan berat dari pemikir terkenal, seperti Plato, Socrates, Imam Gozali, Rabindranath Tagore, serta Muhammad Iqbal. Selain itu, Abdul Hadi juga menyukai puisi-puisi karya Chairil Anwar lalu Amir Hamzah.
Abdul Hadi menempuh institusi belajar dasar dan juga sekolah menengah pertamanya (SMP) ke Sumenep. Setelah lulus, Abdul Hadi merantau ke Surabaya untuk melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah berhadapan dengan (SMA). Kemudian, setelahnya lulus SMA, Abdul Hadi melanjutkan pendidikannya ke jenjang perguruan tinggi. Ia mendaftar di dalam Universitas Gajah Mada juga mengambil jurusan Filologi.
Tidak membutuhkan waktu lama, selang dua tahun yakni pada 1965 hingga 1967, Abdul Hadi berhasil lulus dari kuliah sarjananya serta dibobatkan sebagai sarjana muda. Setelahnya, Abdul Hadi pun melanjutkan pendidikannya untuk dapat meraih penghargaan doktoral. Ia menempuh sekolah pada Fakultas Filsafat dalam Universitas Gajah Mada pada 1968-1971. Kemudian setelahnya, Abdul Hadi pindah ke Bandung untuk menempuh penididikan ke Univesitas Padjajaran dengan mengambil Jurusan Antropologi Budaya pada 1971-1973.
Sejak kecil, Abdul Hadi telah dilakukan menyukai puisi-puisi karya Chairil Anwar. Selama bersekolah pada Sumenep pun, kecintaannya akan puisi tidaklah hilang. Pada mulanya, Abdul Hadi menyukai puisi-puisi karya Chairil Anwar serta Amir Hamzah. Sehingga, sejak dahulu Abdul Hadi telah terjadi condong menyukai puisi sufi disbanding puisi bergenre lain. Secara isi, ia lebih lanjut menyukai karya Amir Hamzah, tetapi secara kepenulisan ia lebih tinggi menyukai karya Chairil Anwar. Setelah menempuh pendidika di perguruan membesar UGM, Abdul Hadi mendapatkan referensi lain tentang karya sufi, yaitu karya Rumi lalu muridnya yaitu Iqbal.
Abdul Hadi terus menempuh pendidikannya ke jenjang yang dimaksud lebih banyak tinggi. Setelah menempuh lembaga pendidikan dalam Universitas Padjajaran, Abdul Hadi WM melanjutkan institusi belajar pada 1973-1974 di dalam Lowa City, Amerika Serikat untuk mengikuti International Writing Proyek pada University of Lowa. Kemudian, ia pindah ke Hamburg, Jerman untuk memperdalam ilmu filsafat dan juga sastra.
Setelah itu, di perjalanan pendidikannya, Abdul Hadi mendapatkan peringkat Ph. D. ke Malaysia, tepatnya University Sains Tanah Melayu pada Penang.
Sebagai sosok penyair kemudian sastrawan produktif, Abdul Hadi WM telah terjadi meraih beberapa penghargaan yang tersebut membanggakan, antara lain.
1. Pada 1969, Abdul Hadi WM. memperoleh penghargaan Puisi Terbaik II majalah sastra Horison.
2. Pada 1978, Abdul Hadi memperoleh Hadiah Buku Puisi Terbaik Dewan Kesenian Jakarta.
3. Pada 1979, memperoleh Anugerah Seni dari otoritas Republik Indonesia
4. Pada 1985, memperoleh Se Write Award ke Bangkok, Thailand
5. Pada 2003 memperoleh Anugerah Mastera (Majelis Sastra Asia Tenggara)
6. Pada 2010, memperoleh penghargaan Styalancana Kebudayaan otoritas Republik Indonesia.
7. Pada 2011, memperoleh penghargaan dari Universitas Internasional Al-Mustafa, Qum Iran.
8. Pada 2011, meraih penghargaan tertinggi untuk Kebudayaan (Satya Lencana Kebudayaan) dari Presiden RI.
Tidak hanya saja itu, beragam karya puisinya sudah banyak diterjemahkan ke di bahsaa Inggris, Prancis, Belanda, Jepang, Jerman, Cina, Thailan, Arab, Bengali, Urdu, Korea, kemudian Spanyol.
Pilihan editor: Sastrawan Abdul Hadi WM Meninggal, Gagasan Besarnya Sastra yang digunakan Kembali ke Akar
Artikel ini disadur dari Mengenang Tokoh Sastrawan Indonesia, Abdul Hadi WM dengan Berbagai Prestasinya