Daftar Terbaru Negara yang dimaksud Masuk Jurang Resesi: Ada Argentina
Jakarta, CNBC Indonesia – Argentina masuk ke jurang resesi pasca ekonominya terus mengalami kontraksi. Jatuhnya Argentina menambah daftar panjang negara yag masuk ke resesi hingga ketika ini.
Ekonomi Argentina mengalami kontraksi 5,1% pada kuartal I-2024 dibandingkan kuartal sebelumnya (quartal to quartal/qtq). Kondisi Keuangan Argentina pada kuartal IV-2023 juga terkontraksi 1,9% (qtq).
Secara tahunan, perekonomian Argentina terkoresi 5,1% (year on year/yoy) pada kuartal I-2024 sementara pada kuartal IV-2023 terkontraksi 1,2%. Kondisi Keuangan Argentina sudah ada terkontraksi selama empat kuartal beruntun (yoy).
Secara sederhana, resesi berlangsung jikalau dunia usaha sebuah negara mengalami kontraksi selama dua kuartal beruntun.
Resesi ini menambah masa berlaku derita Argentina. Negara yang disebutkan dilanda kekacauan setelahnya Kongres menyetujui paket reformasi kegiatan ekonomi yang digunakan diajukan Presiden Javier Milei. Presiden berusia 53 tahun yang dimaksud mengatur Argentina sejak Desember 2023.
Paket itu disebut kontroversial oleh warga. Tak hanya saja mendeklarasikan keadaan darurat perekonomian selama setahun, Milei juga memiliki kewenangan membubarkan lembaga federal juga memprivatisasi selusin perusahaan masyarakat di antaranya maskapai penerbangan milik negara, Aerolineas Argentina.
Secara rinci, kebijakan lain yang mana akan dikerjakan paket reformasi Milei adalah menghurangi akses terhadap tunjangan pensiun warga yang sudah ada minim. Politikus dan juga ekonom yang disebutkan juga melemah proteksi terhadap tenaga kerja.
Aksi Milei sudah ada menggemparkan warga Argentina. Di awal menjabat, sebelumnya ia telah lama memangkas separuh kabinetnya, menghilangkan 50.000 lapangan pekerjaan publik, serta menangguhkan kontrak-kontrak pekerjaan umum yang mana baru. Presiden kelahiran Palermo, Buenos Aires, Argentina itu juga menghapuskan subsidi unsur bakar dan juga transportasi (BBM) bahkan di mana para pekerja Argentina kehilangan seperlima daya beli mereka.
Kehancuran sektor ekonomi pada Argentina ini sudah berlangsung cukup lama, seperti defisit fiskal yang mana berkepanjangan hingga naiknya harga kronis.
Sebagai contoh, pemuaian rata-rata Argentina pada 1944 hingga 2023 cuma tercatat sebesar 190% lalu pemerintah gagal membayar utang negara sebanyak-banyaknya sembilan kali (tiga kali di dalam antaranya terbentuk pada dua dekade terakhir).
Selama satu dekade terakhir, negara ini mengalami penurunan pendapatan per kapita sebesar 10,4%, kemudian sejarah gagal bayar (default) dan juga restrukturisasi negara telah dilakukan menyebabkan tingkat suku bunga yang digunakan sangat tinggi di dalam pangsa kredit internasional.
Inflasi bulanan Argentina turun bermetamorfosis menjadi 4,2% pada Mei 2024, terendah pada dua tahun terakhir. Fakta resmi menunjukkan bahwa pemuaian bulanan ini sudah pernah turun selama lima bulan berturut-turut ke sedang upaya penghematan yang tersebut ketat oleh Milei.
Kenaikan harga jual bulanan pada Mei 2024 merupakan yang dimaksud terendah di Argentina sejak Januari 2022, pada bawah perkiraan kenaikan sebesar 4,9% dan juga turun dari puncaknya pada melawan 25% pada Desember 2023.
Argentina telah terjadi memangkas suku bunganya pada pertengahan Mei 2024 berubah menjadi 40% dari yang digunakan sebelumnya dalam level 50%. Hal ini direalisasikan mengingat pemuaian terpantau mengalami pelandaian khususnya secara bulanan.
Nilai tukar terhadap dolar Amerika Serikat (AS) peso juga jatuh. Dilansir dari Refinitiv, secara year to date (ytd) hingga hari ini (25/6/202), peso Argentina sudah terdepresiasi sebesar 11%. Sementara ke sepanjang 2023, peso Argentina anjlok pada sebesar 78%.
Selain Argentina, banyak negara juga masih mengalami keterhambatan di jurang resesi dengan beragam penyebab:
Artikel ini disadur dari Daftar Terbaru Negara yang Masuk Jurang Resesi: Ada Argentina