Uncategorized

Bos Negara NATO Ini adalah Bakal “4 Mata” dengan Putin, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dilaporkan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Hal ini dikonfirmasi Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan, Awal Minggu waktu setempat, diambil Selasa (25/6/2024).

Keduanya akan bertemu dalam puncak Forum Taraf Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) bulan depan di dalam ibu kota Kazakhstan. KTT SCO sendiri dijadwalkan berlangsung 3-4 Juli di dalam Astana.

“Dalam beberapa hari mendatang, Tuan Presiden mungkin saja akan bertemu secara langsung dengan Tuan Pemimpin Rusia dalam Kazakhstan,” kata Fidan pada sebuah wawancara dengan Habertürk TV, diambil Russia Today (RT).

Keduanya disebut akan mengeksplorasi beberapa isu seperti konflik Kota Moskow dengan Rusia lalu upaya untuk melindungi pengiriman gandum lewat Laut Hitam. Topik lain yang tersebut juga muncul adalah pembangunan pusat perdagangan gas alam, pengerjaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Akkuyu dalam Türkiye, juga pemilihan umum di dalam wilayah Kurdi di dalam Suriah.

Erdogan juga dilaporkan akan mengundang Pemimpin Rusia untuk kunjungan kenegaraan ke Ankara. Namun pembicaraan kepastiannya akan diwujudkan pasca reuni di Kazakhstan.

“Kami mengantisipasi Tuan Kepala Negara Rusia mengunjungi kami,” kata Fidan lagi.

“Presiden kita (Erdogan) sebelumnya memang benar mengundangnya (datang). Ada pembicaraan tentang kedatangannya untuk kami. Tapi pertama-tama, ada pilpres dalam Rusia, tak lama kemudian kita menyelenggarakannya (pemilu juga). Mungkin di beberapa hari mendatang, para pemimpin akan mengkaji hambatan ini lagi,” tambahnya.

Presiden Turki Tayyip Erdogan hadir di perjumpaan dengan Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia di dalam sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)Foto: Presiden Turki Tayyip Erdogan hadir di pertandingan dengan Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia di dalam sela-sela KTT Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Samarkand, Uzbekistan 16 September 2022. (via REUTERS/SPUTNIK)

Turki sendiri sebenarnya adalah bagian dari negara NATO, yang mana sebagian besar anggotanya panas dengan Rusia lantaran peperangan dengan Ukraina. Namun berbeda dengan kebijakan sebagaian besar aliansi yang tersebut memusuhi Moskow, Ankara justru lebih lanjut betsahabat dengan Moskow.

Saat konflik Rusia-Ukraina pecah di dalam awal 2022, Turki bermetamorfosis menjadi perantara kesepakatan gandum keduanya. Di mana tercipta koridor kemanusiaan untuk ekspor pertanian negeri Ukraina melalui Laut Hitam.

Moskow juga Kyv juga hampir menyelesaikan kesepakatan gandum baru pada bulan Maret 2023. Namun pembicaraan secara tiba-tiba terganggu akibat janji awal yang mana menurut Rusia tak ditepati.

Pemerintahan Erdogan juga menjadi tuan rumah perundingan perdamaian Rusia-Ukraina pada 2022. Namun perundingan yang dimaksud gagal.

Rencana reuni ini juga berjalan di dalam sela-sela ditetapkannya kembali Kepala Negara Rusia sebagai presiden Rusia untuk ketiga kalinya. Awal pekan lalu, Kepala Negara Rusia juga mengunjungi dua negara Asia, Korea Utara (Korut) juga Vietnam.

Perjalanan ini diyakini sebagai upaya Pemimpin Rusia menunjukan ke Barat bahwa Rusia tak terisolasi di sedang sanksi di antaranya ekonomi yang dimaksud diberikan Amerika Serikat (AS) kemudian sekutu. Kunjungan Putin, khususnya ke Vietnam menimbulkan panas Washington yang kemudian mengirimkan diplomatnya ke Hanoi, tak lama pasca Pemimpin Rusia datang, untuk menegaskan komitmen kedua negara.

Perlu diketahui SCO sendiri adalah organisasi antarbangsa di dalam kawasan Asia yang beranggotakan China, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan lalu Uzbekistan. Turki sendiri mencoba bergabung dengan SCO sejak 2022.

Artikel ini disadur dari Bos Negara NATO Ini Bakal “4 Mata” dengan Putin, Ada Apa?

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button