Memang Harus Ibu Pusat Kota Negara Pindah IKN? Ini adalah Jawaban Tegas Prabowo
Wanderviews.com –
Jakarta – Menteri Keamanan (Menhan) yang digunakan juga Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, menjelaskan kenapa ibu kota harus pindah ke Nusantara. Hal ini dikatakannya pada sela-sela dialog terbuka di tempat Qatar Economic Forum, pada pertemuan “In Coversation with The President-Elect of Republic Indonesia”, dengan jurnalis Haslinda Amin.
Prabowo ditanya mengapa RI begitu ambisius ingin memidahkan ibu kota dari Ibukota Indonesia ke Nusantara. Padahal proyek itu akan memakan dana hingga US$ 35 miliar atau Rupiah 556 triliun (kurs Mata Uang Rupiah 15.800/dolar AS).
“Kenapa hal ini bernilai untuk dilakukan? Kenapa ini penting untuk memindahkan ibu kota,” tanya Haslinda dikutip Kamis (16/5/2024).
Prabowo pun menjelaskan bagaimana ide memindahkan ibu kota itu telah terjadi ada sejak awal kemerdekaan RI. Ia menyampaikan ide awal berasal dari Presiden Soekarno.
“Pertama idenya adalah mengakibatkan ibu kota kami ke wilayah yang mana lebih central (tengah),” katanya.
Kedua, ujar Prabowo, Ibukota Indonesia lalu Jawa mempunyai populasi yang tersebut sangat tinggi. Belum lagi, beban ekologis Ibukota luar biasa besarnya.
“Jakarta dikelilingi, juga Java, memiliki populasi yang sangat tinggi. So the ecological burden of Ibukota Indonesia is tremendous,” ucapannya di bahasa Inggris.
“Kami menghadapi kenaikan air laut. Ini adalah sekitar 5-10 cm setiap tahun. Jadi kita harus menimbulkan giant sea wall. Hal ini juga jadi salah satu kegiatan saya,” tegasnya.
Tapi memindahkan ibu kota adalah salah satu hal untuk mengakibatkan perkembangan ke luar Jakarta, mengundurkan diri dari Jawa. Dan… pada beberapa tahun ke depan sebelum giant sea wall sanggup dibangun lengkap, 10-15 tahun, ibu kota kami selamat dari tenggelam,” jelasnya.
Mengenai pembiayaan, termasuk apakah ini akan bergantung ke pemain lokal atau asing, Prabowo juga miliki jawaban sendiri. Apalagi dana yang dimaksud harus dikeluarkan sangat besar.
“Ya, perhitungannya memang benar US$35 triliun. Tapi kalkulasi itu mengacu pada bahwa kita membutuhkan 25 tahun sampai 30 tahun untuk menyelesaikan ibu kota ini. Jadi kalau kamu menyatakan US$ 30 miliar selama 30 tahun berarti US$ 1 miliar setiap tahun,” katanya.
Ia pun yakin ekonomi Indonesia mampu melakukannya. Dikatakannya bagaimana pendorong utama IKN haruslah domestik sehingga kemudian baru dibantu asing.
“Ekonomi Indonesia, anggaran Indonesia sanggup melakukan itu. Jadi kita sangat percaya diri,” tegas Prabowo.
“Maksudnya, saya percaya ibu kota baru adalah proyek kebijakan pemerintah lalu pendorong utamanya harus sumber daya domestik lalu kemudian asing, pembangunan ekonomi asing akan datang setelahnya,” tambahnya.
Artikel Selanjutnya Anies Kritik Lagi IKN: Diputuskan Singkat Baru Didebatkan