Sudah 72 Tahun, Prabowo Subianto Ngaku Suka Makan Burger King: Nggak Takut Hipertensi?
Wanderviews.com – Dalam dialog dengan Kadin alias Kamar Dagang lalu Industri pada hari terakhir pekan (12/1/2023), Prabowo Subianto membantah kalau dirinya anti barat. Sebagai bukti, ia pun mengaku kalau dirinya suka menyantap makanan dari salah satu restoran cepat saji jika Amerika, Burger King.
“Saudara-saudara, saya bukanlah anti barat, saya cinta serupa barat. Masalahnya kadang barat tidak ada cinta serupa kita. Aku suka makan Burger King, aku suka, kadang mereka itu yang nggak peduli sejenis kita,” ucap Prabowo.
Ucapan calon presiden dengan nomor urut 2 itu pun secara langsung menjadi sorotan warganet. Hal ini mengingat usianya yang dimaksud telah masuk 72 tahun, namun masih menggemari makanan cepat saji yang dimaksud identik dengan tinggi garam kemudian berpotensi memicu hipertensi.
Salah satu makanan cepat saji andalan dalam Burger King adalah burger. Meski mengandung karbohidrat, sayuran, kemudian daging, menu ini masuk kategori junk food lantaran tinggi natrium, lemak, juga perasa makanan.
Bahaya konsumsi junk food pada lansia
Dalam penelitian Sekolah Tinggi Pengetahuan Aspek Kesehatan Alma Ata Yogyakarta oleh Rantiningsih, Edi juga Veriani pada 2015, disebutkan bahwa lansia cenderung memilih makanan sejenis junk food yang tinggi kalori kemudian lemak tapi rendah serat.
Hasil penelitian pada Bantul, Yogyakarta itu menemukan ada hubungan erat antara konsumsi junk food dan juga hipertensi atau tekanan darah tinggi pada lansia sebesar 67 persen. Sedangkan risiko hipertensi pada lansia yang mana jarang mengonsumsi junk food sebesar 32,9 persen.
Kementerian Bidang Kesehatan (Kemenkes) juga mengungkap bahwa junk food atau makanan cepat saji yang rutin dijumpai tidak ada akan menghasilkan kenyang, tapi memicu makan berlebihan.
Berikut ini 5 risiko penyakit yang mana diakibatkan oleh terlalu seringnya mengonsumsi junk food, mengutip situs Kemenkes, Hari Sabtu (13/1/2024).
1. Kolesterol tinggi
Junk food mempunyai nilai gizi yang tersebut rendah, bahkan dapat jadi tidak ada miliki nilai gizi identik sekali. Kebanyakan junk food mengandung kalori cukup tinggi serta hal ini dapat menyebabkan lemak darah meningkat. Dan kadar lipid tinggi akan sangat berdampak pada kebugaran tubuh.
2. Diabetes
Banyak faktor pemicu diabetes mellitus terjadi, salah satunya adalah gaya hidup bukan sehat, yakni terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji. Asal Anda tahu, junk food sangat mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Sistem metabolisme tubuh yang digunakan tidaklah baik akan menyebabkan nutrisi makanan tiada terserap dengan baik. Selain itu, insulin juga tiada bekerja dengan sempurna. Padahal insulin sangat dibutuhkan tubuh untuk mengolah glukosa menjadi energi.
3. Penyakit jantung
Junk food memiliki komposisi lemak jahat yang tersebut tinggi. Hal ini juga yang tersebut menciptakan lipid di tempat di tubuh meningkat. Lemak jahat yang mana menumpuk di dalam di tubuh akan sangat mempengaruhi kerja jantung. Selain itu, lemak juga mampu menumpuk pada di pembuluh darah hingga menyebabkan penyumbatan. Maka dari itu, risiko serangan jantung juga akan meningkat.
4. Gangguan ginjal
Dengan komposisi natriumnya yang dimaksud tinggi, terlalu banyak mengonsumsi junk food sanggup mempengaruhi kinerja ginjal, di dalam mana fungsi ginjal di menyaring racun pada di darah menjadi menurun.
5. Kerusakan hati
Bahaya lain dari junk food adalah risiko kehancuran hati. Penelitian menunjukkan mengonsumsi junk food tanpa berolahraga mirip halnya dengan mengonsumsi alkohol. Hal ini dapat menyebabkan jaringan parut pada pada hati, sehingga hati pada akhirnya menjadi rusak kemudian tidak ada dapat bekerja secara baik serta optimal.
(Sumber: Suara.com)